kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Pangsa pasar mobil Hyundai dan KIA kian menyusut


Senin, 04 April 2016 / 11:20 WIB
Pangsa pasar mobil Hyundai dan KIA kian menyusut


Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Dominasi mobil Jepang tak hanya mendesak mobil Amerika Serikat dan Eropa saja. Mobil asal Korea Selatan seperti Hyundai dan KIA juga semakin terdesak oleh dominasi dari mobil Jepang. 

Penurunan penjualan bahkan membuat mobil Hyundai dan KIA tidak masuk sepuluh besar. Maklum, dua bulan pertama tahun ini, penjualan Hyundai merosot 42,7% menjadi 161 unit. Sementara KIA anjlok 69,2% menjadi 214 unit. 

Penjualan merek mobil dari Negeri Ginseng tersebut kalah ketimbang penjualan si pendatang baru Tata Motor asal India yang mencatat penjualan 275 unit di dua bulan pertama tahun ini.

Menanggapi penurunan penjualan, Mukiat Sutikno, Presiden Direktur Hyundai Mobil Indonesia beralasan, penurunan penjualan ini karena pasar otomotif Indonesia belum pulih. 
"Market otomotif saat ini penuh tantangan," kata Mukiat kepada KONTAN pada Minggu (03/4).

Meski begitu, Mukiat mematok penjualan tahun ini sebanyak 2.000 unit. Adapun tahun 2015, penjualan Hyundai tercatat 1.511 unit atau turun 34% ketimbang penjualan 2014. Untuk menggenjot penjualan, Hyundai akan membawa dua produk baru dan ganti wajah facelift dua produk.

Sementara perusahaan afiliasinya PT KIA Mobil Indonesia juga menghadapi masalah serupa. Namun, Hartanto Sukmono, Direktur Pemasaran Kia Mobil Indonesia menargetkan penjualan tahun ini lebih baik dari tahun lalu. "Kami ingin naik sedikit dari tahun lalu," ujar Hartanto.

Seperti juga Hyundai, KIA juga berencana merilis dua produk baru di tahun ini. Meski akan mengaspalkan produk baru, perusahaan ini tidak berencana menambah jaringan pemasaran.

Ketua I Gaikindo Djongkie Sugiharto menduga, melorotnya penjualan mobil asal KOrea ini terjadi lantaran mereka memiliki pabrikan di luar ASEAN. Bandingkan dengan mobil Jepang yang bikin fasilitas produksi di Asean. 

"Selain itu Korea tak terikat Asean Free Trade sehingga tidak mendapat bea masuk nol persen," terang Djongkie kepada KONTAN.

Tak hanya itu, mobil Korea juga tidak terjun ke segmen mobil low multi purpose vehicle (low MPV) dan low cost green car (LCGC) yang menjadi penyelamat penjualan mobil Jepang di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×