Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bisnis pariwisata saat ini memang lagi moncer. Kondisi ini terjadi di biro pariwisata PT Panorama Sentrawisata Tbk. Melihat hasil kinerja yang positif pada kuartal I-2016, manajemen Panorama menargetkan bisa memompa pertumbuhan bisnis hingga 40% sampai akhir tahun ini.
Artinya, perusahaan ini mengincar pendapatan Rp 2,69 triliun dari pendapatan Rp 1,92 triliun pada tahun lalu. Sebagai gambaran, perusahaan dengan kode saham PANR di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini membukukan kenaikan pendapatan sebesar 12,8% pada kuartal I 2016, menjadi Rp 995 miliar. Periode yang sama laba juga naik 47,4% jadi Rp 40,61 miliar.
Menurut Manager Media & Communications Panorama Sentrawisata Christine Lie, optimistis mengejar target tahun ini dari semua lini bisnis. Ini berdasarkan realisasi kuartal I-2016. "Semua pilar bisnis memberikan kontribusi sesuai dengan target yang kami patok," katanya kepada KONTAN, Selasa (10/5).
Nah, salah satu lini bisnis yang jadi perhatian Panorama adalah mendatangkan wisatawan asing ke Indonesia atawa inbound. Perusahaan ini mencermati kebijakan pemerintah yang memberikan bebas visa bagi sejumlah negara menjadi faktor pemicu tumbuhnya bisnis inbound mereka tahun ini.
Kondisi ini juga mendapat sokongan dari perusahaan wisata yang sudah Panorama akuisisi yaitu PT Buaya Travel Indonesia. Ini adalah biro wisata yang mengkhususkan diri di bisnis inbound.
Menurut Christine, berkat akuisisi tersebut, kontribusi bisnis inbound di kuartal satu mencapai 60%. Makanya, perusahaan ini pun ingin menjaga kontribusi inbound ke kocek perusahaan tetap besar.
Selain bisnis inbound, perusahaan ini juga mengincar pasar wisatawan domestik yang ingin melancong ke luar negeri atau outbound. Nah, supaya kedua bisnis ini bisa jalan bersamaan, Panorama kerap menggelar pameran pariwisata saban tahunnya.
Dalam catatan KONTAN, perusahaan ini menggelar pameran wisata tunggal Panorama empat kali setahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
