Reporter: Adisti Dini indreswari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Parkson Retail Group berencana ekspansi besar-besaran di Indonesia. Peritel dari negeri jiran ini membawahi department store Parkson yang baru pertama kali masuk ke Indonesia serta Centro yang diakuisisi tahun lalu. Penjualan di Indonesia ditargetkan tumbuh cukup tinggi, hingga 30%-40% per tahun.
Selain itu, kontribusi penjualan dari Indonesia juga diharapkan meningkat sampai 6%-7% di tahun 2015. Maklum, porsinya saat ini masih minim, tidak sampai 3%.
Sayang, Parkson Retail Group enggan memberi tahu nilai penjualan yang diharapkan. Yang jelas, Parkson yang mengklaim dirinya sebagai department store untuk keluarga mengaku tidak gentar menghadapi persaingan di pasar ritel Indonesia yang sudah dimasuki banyak pemain asing.
"Sebanyak 40%-50% penduduk Indonesia, atau sebanyak 40 juta orang adalah kelas menengah yang akan menopang penjualan department store kami," ujar Group Managing Director Parkson Retail Group Datuk Alfred Cheng di Jakarta, Rabu (27/6). Menurut Cheng, ada potensi jumlah kelas menengah Indonesia bertambah tiga-empat kali lipat beberapa tahun lagi.
Untuk mencapai targetnya di Indonesia, Parkson Retail Group berencana membuka setidaknya empat-lima gerai per tahun, yang meliputi Parkson dan Centro, dalam dua-tiga tahun mendatang. "Setelah mempelajari pasar, kami akan membuka tujuh-delapan gerai per tahun," imbuh Cheng. Sebagai perbandingan, Parkson Retail Group bisa membuka 10-15 gerai per tahun di setiap cabangnya di Asia Pasifik.
Saat ini, Parkson Retail Group telah memasukkan delapan gerai Centro ke dalam portofolionya, yang terdiri dari lima gerai di Jabodetabek serta tiga sisanya di Yogyakarta, Surabaya, dan Kuta-Bali. Sedangkan gerai pertama Parkson baru akan beroperasi bulan September 2013 di superblok St Moritz Penthouses & Residences di Puri Indah, Jakarta Barat.
Cheng menjelaskan, kota-kota yang dibidik Parkson untuk ekspansinya masih terbatas pada tiga kota utama di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Medan. Sedangkan Centro sudah bisa masuk ke kota yang lebih kecil. Contohnya, tahun ini satu gerai Centro di Solo akan beroperasi, menyusul tengah tahun depan di Pekanbaru.
"Strategi kami adalah mendapat lokasi bagus untuk Centro. Beberapa tahun kemudian setelah pasarnya siap, baru Parkson yang masuk," jelas Cheng. Sekedar informasi tambahan, investasi untuk pembukaan setiap gerai diperkirakan antara US$ 2,5 juta-US$ 3 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News