CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   -10.000   -0,65%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Pasar kabel Indonesia diserbu


Jumat, 27 April 2012 / 06:44 WIB
Pasar kabel Indonesia diserbu
ILUSTRASI. Proyek pembangunan properti terpadu Holland Village Jakarta berlangsung di Jalan Letjen Suprapto Kav.60 No.1, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2019). Warta Kota/Alex Suban


Reporter: Tendi Mahadi |

JAKARTA. Pembangunan infrastruktur terutama properti dan IT yang kian tinggi turut mendorong kebutuhan kabel dan perangkat koneksi dalam negeri. Bahkan diperkirakan kebutuhan kabel untuk infrastruktur akan terus meningkat minimal 20% per tahun.

Optimisme pertumbuhan permintaan inilah yang membuat PT Tyco Precision Electronics terus berinovasi. Produsen kabel yang merupakan anak usaha TE Connectivity Ltd asal Amerika Serikat ini kemarin, Kamis (26/4), meluncurkan perangkat connection point berteknologi tinggi bernama Quareo.

Suhadi Kho, Senior Business Development Executive Tyco Electronics mengatakan, dengan perkembangan bisnis dan infrastruktur Indonesia maka kebutuhan kabel tidak hanya digunakan untuk kelistrikan tapi juga data. Oleh kerena itu, Tyco akan lebih menyasar perusahaan perbankan dan keuangan untuk memasarkan kabel-kabelnya. "Data mereka banyak dan rawan pencurian," katanya.

Namun dia juga tidak menutup kemungkinan dipakainya produk Tyco untuk industri lain termasuk sektor pemerintah. Dia mengklaim, Tyco adalah pemimpin pasar kabel dan instalasi di Indonesia sebesar 34%, sedang di tempat kedua pangsa pasarnya 20%.

Tanpa mau mengatakan nilainya, Suhadi berharap Quareo mampu menarik 3% pasar lagi sehingga penguasaan pasar Tyco di Indonesia mencapai 37%. Secara Global, tahun lalu penjualan TE Connectivity mencapai US$ 10 miliar dengan lebih dari 500.000 produk penghubung listrik data seperti kabel dan connector.

Selain Tyco, pasar kabel di Indonesia juga menarik perhatian Reichle & DeIMassari (R&M). Produsen kabel asal asal Swiss ini mencoba mengeruk pasar kabel IT dengan menggandeng PT Data Global Komukatama sebagai distributor tunggal.

Meluncur ke pasar Indonesia akhir pekan lalu, Isak Utomo, Direktur Data Global Komukatama mengatakan, perusahaannya membawa kabel dengan keamanan tinggi dan ramah lingkungan yaitu Low Smoke Zero Halogen (LSZH). Dia berharap dalam 5 tahun ke depan dapat meraih 10% total belanja kabel Indonesia. Tahun lalu pasar kabel Indonesia mencapai US$ 19 juta, dimana 35%-nya kabel ICT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×