kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar konstruksi Indonesia capai US$ 267 miliar


Senin, 02 November 2015 / 15:51 WIB
Pasar konstruksi Indonesia capai US$ 267 miliar


Sumber: Kompas.com | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kebutuhan tenaga kerja infrastruktur meningkat hampir dua kali lipat seiring dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Indonesia tercatat sebagai pasar terbesar jasa konstruksi di ASEAN dengan nilai sebesar US$ 267 miliar.

Oleh sebab itu, dibutuhkan dukungan sumber daya di luar dana pemerintah, serta kesiapan dari semua pemangku kepentingan, antara lain pemerintah, penyedia jasa, badan usaha milik negara (BUMN), swasta, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), terutama para pekerja di bidang jasa konstruksi.

"Siapa yang mau membangun infrastrktur kita? Tenaga kerja konstruksi terampil merupakan ujung tombak pembangunan infrastruktur Indonesia. Anda adalah pahlawan pembangunan yang secara langsung akan mewujudkan ini semua," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kepada para peserta Sarasehan Pekerja Konstruksi Tingkat Nasional 2015, di Balai Konstruksi, Jakarta, Senin (2/11).

Tanpa kehadiran pekerja terampil, menurut Basuki, pembangunan infrastruktur mustahil terlaksana. Di sisi lain, tahun depan Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (ERA) yang artinya akan banyak tenaga ahli dan tenaga kerja terampil asing yang akan masuk ke Indonesia.

Untuk itu, pemerintah mengupayakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi seluruh warga di Indonesia. Basuki mengatakan, bagi pekerja yang terbiasa bekerja keras dan selalu meningkatkan mutu kerja dan tetap optimistis, lapangan kerja di bidang konstruksi masih sangat banyak.

Sebagai ujung tombak pembangunan infrastruktur, lanjut Basuki, peran pekerja terampil sangat penting. Untuk itu, pemerintah berupaya melakukan sertifikasi kepada para pekerja konstruksi termasuk tenaga terampil. Dalam hal ini, pemerintah juga terus melakukan sosialisasi terkait pentingnya tenaga kerja konstruksi bersertifikat.

Sertifikasi tenaga konstruksi adalah pengakuan tertinggi negara terhadap kemampuan individu di bidangnya yang saat ini dikenal dengan istilah kompetensi. Hal tersebut diakui melalui selembar sertifikat kompetensi yang dikenal dengan Sertifikat Keahlian/Keterampilan atau SKA/SKT yang diterbitkan oleh LPJK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×