Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski penuh tantangan, pasar produk minuman (beverages) di Indonesia masih potensial oleh sejumlah pelaku industri. Oleh karena itu, PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) berniat untuk mengembangkan investasinya di Indonesia.
Presiden Direktur CCAI Kadir Gunduz percaya dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini maka pasar Indonesia masih potensial untuk dikembangkan. Untuk itu dalam tahun ini dan tahun mendatang masih akan ada investasi yang akan masuk untuk memperluas jaringan distribusi, fasilitas produksi maupun peningkatan sumber daya manusia.
“Meski banyak tantangan ke depan, kami percaya masih ada banyak peluang di Indonesia,” kata Kadir saat ditemui Kontan.co.id belum lama ini.
Oleh karena itu tahun ini anak usaha Amatil Group ini akan terus menanamkan investasinya. Sekedar info, sejak 2014, CCAI sudah komitmen investasi lebih dari US$ 379 juta atau senilai Rp 5,51 triliun.
Salah satu aksi investasi yang dimulai tahun ini oleh CCAI yakni pembangunan pembangkit listrik tenaga surya. PLTS tersebut berlokasi di area pabrik Cibitung.
Kapasitasnya mencapai 7.13 MWp dan diperkirakan akan mengganti 13% dari kebutuhan listrik dari PLN. Investasinya mencapai US$ 8,26 juta atau setara dengan Rp 87 miliar. Pemilihan tenaga surya karena kondisi kontur Indonesia yang masuk ke dalam negara tropis.
“Investasi ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi karbon dalam proses manufaktur kami,” jelasnya
Sekedar info, sejak 2014 CCAI sudah berinisiatif untuk investasi pengelolaan di bidang efisiensi energi dan juga pengelolaan sistem air. “Kami juga terus kembangkan teknologi kemasan botol yang ramah lingkungan, dan terus berupaya untuk mengurangi penggunaan energi karbon ke depannya,” jelasnya.
Selain itu, tahun ini PT CCAI danThe Coca Cola Company (TCCC) berencana akan mengembangkan bisnis minuman jus, teh, sparkling dan juga air minum dalam kemasan (AMDK). Semester I-2019, CCAI sudah keluarkan dua varian baru dari produk Nutriboost.
“Untuk semester II-2019 kami akan terus perkenalkan produk baru,” papar Kadir. Sayangnya tidak dibeberkan detailnya lebih banyak.
Oleh karena itu, keduanya akan membangun jaringan penjualan agar bisa menjangkau konsumen di seluruh Indonesia. “Kami juga akan meluncurkan 20.000 lemari es baru untuk menambah pelanggan,” tambahnya.
Dalam akhir tahun rencananya CCAI juga akan meresmikan line produksi baru di pabriknya yang ada di Jawa Timur. Asal tahu, CCAI telah mengoperasikan 15 pabrik yang berada di seluruh Indonesia.
Tak hanya itu CCAI juga memiliki pabrik pengemasan atau Affordable Small Sparkling Package (ASSP) line in Cikedokan, Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News