Reporter: Gloria Haraito, Maria Rosita | Editor: Test Test
JAKARTA. Persaingan minuman energi semakin ketat. Pasalnya, dua bulan lalu PT Kino Corporation mulai menyesaki pasar dengan Panther kemasan botol 250 mililiter (ml). Sebelumnya, Kino meramaikan pasar ini melalui Panther kemasan gelas 200 ml.
Kino menjual Panther kemasan botol seharga Rp 4.000 per unit dan kemasan gelas Rp 1.000 per unit. Hingga kini, Panther memliki lima varian rasa. "Potensi pasar minuman energy drink sangat besar, makanya kami ekspansi ke kemasan botol," ujar Harry Sanusi, Presiden Direktur Kino kepada KONTAN, akhir pekan silam.
Menurutnya, dalam setahun penjualan pasar minuman energi bisa menyentuh Rp 2 triliun. Saat ini volume penjualan Panther menguasai 15% pasar. Dengan meluncurkan kemasan baru, Kino menargetkan penjualan Panther hingga akhir tahun bisa menyentuh sekitar Rp 150 miliar-Rp 200 miliar.
Penjualan Panther diharapkan bisa mendukung penjualan seluruh produk Kino tahun ini yang ditargetkan tumbuh 20%. Adapun tahun lalu, Kino berhasil menghimpun pendapatan di atas Rp 1 triliun.
Menyiapkan inovasi
Harry mengakui, pasar minuman energi yang ramai menuntut perusahaan untuk senantiasa berinovasi. Agar bisa bertahan di tengah persaingan yang sengit, ke depannya Kino akan merilis Panther bubuk.
Menghadapi pasar yang kian semarak, PT Bintang Toedjoe, produsen Extra Joss juga tak mau kalah. Bintang Toedjoe memproduksi Extra Joss di pabrik Pulo Mas dan Pulo Gadung, Jakarta.
Selama ini, Extra Joss dikenal memiliki varian rasa anggur, apel, dan krim soda. Namun belum lama, Bintang Toedjoe menambahkan kandungan ginseng pada Extra Joss. "Musim kemarau tahun ini lebih panjang, masyarakat mencari minuman energi segar," terang Loni, Manajer Umum Pemasaran Bintang Toedjoe.
Ia mengakui, pertumbuhan pasar minuman energi disebabkan konsumsi masyarakat yang meningkat. Pasalnya, "Konsumennya tidak hanya kalangan pekerja berat," kata Loni. Walhasil, sepanjang tahun lalu Extra Joss menguasai 60% pasar minuman energi. Adapun semester I-2011 silam penjualan Extra Joss sudah melesat double digit dibandingkan periode sama tahun lalu. Khusus bulan puasa seperti saat ini, penjualan Extra Joss sudah melesat 5%-10%. Untuk mendongkrak penjualan, Bintang Toedjoe juga gencar memasarkan Extra Joss di pasar modern dan tradisional, hingga ke Asia Tenggara.
Secara terpisah, Adhi S Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan-Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) pun membenarkan konsumsi minuman berenergi semakin meningkat. Saat ini minuman energi menguasai 30% total pasar minuman di Indonesia. "Konsumennya makin luas, tapi konsumen tetapnya olahragawan dan pekerja berat," tutur Adhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News