kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar tertekan, harga batubara acuan (HBA) Juni kembali melorot ke US$ 52,98 per ton


Jumat, 05 Juni 2020 / 08:58 WIB
Pasar tertekan, harga batubara acuan (HBA) Juni kembali melorot ke US$ 52,98 per ton
ILUSTRASI. Kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Batubara Acuan (HBA) kembali melanjutkan tren penurunan dari dua bulan sebelumnya. Pada bulan Juni, HBA kembali terkoreksi ke US$ 52,98 per ton, atau turun US$ 8,13 per ton dari HBA Mei yang sebesar US$ 61,11 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, minimnya pergerakan ekonomi membuat pasar permintaan batubara turut mengalami kelesuan, terutama di India dan Tiongkok.

"Stok batubara di India dan Tiongkok terbilang cukup tinggi. Mereka masih memanfaatkan produksi dalam negeri sendiri," ungkapnya sebagaimana yang dikutip Kontan.co.id, Jum'at (5/6).

Baca Juga: Harga jual batubara diprediksi masih suram, ini penyebabnya menurut analis

Agung menyebut, pengurangan suplai batubara dari Indonesia tak lepas dari adanya pengaruh kuat dampak Covid-19 yang membatasi pergerakan ekonomi masing-masing negera. Dia mengakui, HBA mengalami tren penurunan semenjak Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi oleh Word Health Organization (WHO) pada pertengahan Maret lalu.

Sempat menguat 0,28% pada US$ 67,08 per ton di bulan Maret dibanding bulan Februari (US$ 66,89 per ton), HBA mengalami penurunan ke angka US$ 65,77 per ton di bulan April, dan menjadi US$ 61,11 per ton pada bulan Mei.

"Di tengah pandemi, ada kecenderungan peralihan ke sumber energi alternatif dalam negeri. Itu juga punya jadi pemicu utama selain akibat meningkatkannya hubungan Tiongkok-Australia," ungkap Agung. 

Sebagai informasi, HBA diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR.

Baca Juga: Penurunan harga migas dan minerba ancam penerimaan negara

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×