Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pusat perbelanjaan di Indonesia masih memiliki prospek yang cerah ke depannya. Menurut Head of Research & Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus, Indonesia sedang dalam masa perkembangan ekonomi sehingga prospek ritel masih sangat besar..
"Kelas menengah sedang meningkat, konsumsi masyarakat meningkat, dan gaya hidup juga terus berubah dengan semakin banyak tren gaya hidup perkotaan. Jadi kalau dibilang prospek ritel itu masih sangat besar, tapi sekarang ini memang sedang terhambat masalah pandemi," ujar Anton kepada kontan.co.id, Jumat (29/1).
Selain itu, prospek pusat perbelanjaan juga masih sangat bagus lantaran banyak pengusaha ritel dari luar negeri yang masih menaruh harapan besar dengan bisnis ritel dan pusat perbelanjaan di Indonesia. Anton menilai, perlambatan yang terjadi saat ini akan berangsur pulih setelah pandemi ini usai.
Baca Juga: LMIRT Singapore tuntaskan akuisisi Lippo Mall Puri dari Lippo Karawaci (LPKR)
Anton menyebutkan, sepanjang tahun lalu, tingkat okupansi pusat perbelanjaan turun dari sebelumnya di sekitar 90% menjadi 85%-86%. Sementara dari sisi tarif sewa juga mengalami tekanan. Ia mencontohkan tarif sewa di Jakarta rata-rata turun sekitar 10% menjadi Rp 300.000 /m2 tiap bulannya.
Menurutnya, hal tersebut juga lantaran tidak sedikit pengembang yang menurunkan tarif sewa untuk menjaga tingkat okupansi. Bahkan, keringanan yang diberikan hingga 40% untuk 'base rent'.
Okupansi mal sendiri tahun lalu sempet turun karena beberapa tenant tutup dan juga proyeksi kunjungan di pusat perbelanjaan baru tidak sesuai harapan. "Bahkan, ada beberapa pengembang yang memundurkan jadwal opening walaupun tidak terlalu banyak," jelasnya.
Oleh sebab itu, Anton memperkirakan, pasokan baru untuk pusat perbelanjaan masih akan tertahan. Sebab, pengembang saat ini masih berjuang menjaga tingkat keterisiannya. Sementara, untuk pusat perbelanjaan yang baru juga masih berjuang untuk menarik masyarakat datang.
"Jadi saya pikir pasokan baru 1 tahun-2 tahun ini masih akan tertahan sampai paling tidak covid sudah selesai," ujarnya.
Anton melihat, di tahun ini akan ada sedikit perbaikan dibandingkan tahun lalu. Terlebih, saat ini sudah ada vaksinasi corona dan juga masyarakat semakin sadar akan protokol kesehatan sehingga kunjungan ke pusat belanja akan semakin membaik.
Ia memproyeksikan, tingkat okupansi akan naik menjadi 87%-88% di tahun ini. Sementara, untuk kembali pulih seperti sedia kala kemungkinan baru terjadi pertengahan tahun depan seirin dengan program vaksin pemerintah.
"Kalau rencana pemerintah, distribusi vaksin 15 bulan. Jika berjalan lancar dan sampai pertengahan tahun depan wabah sudah hilang, semoga pertengahan tahun depan juga sudah kembali normal sebelum Covid," imbuh Anton.
Selanjutnya: Ini alasan Pakuwon Jati (PWON) tetap bangun Pakuwon Mall Bekasi mulai tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News