Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia tengah diwarnai oleh berbagai aksi unjuk rasa belakangan ini. Terhitung sejak Selasa 24 September 2019 lalu, maka unjuk rasa oleh mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat lain terhadap revisi KUHP serta sejumlah RUU yang dianggap bermasalah telah berlangsung selama tujuh hari hingga hari ini, Selasa (1/10).
Belum berhenti sampai di situ, kelompok buruh juga dikabarkan akan melakukan aksi unjuk rasa besok (2/10). Berdasarkan informasi yang diterima oleh Kontan.co.id, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan melakukan aksi unjuk rasa di 10 provinsi untuk menolak revisi UU Ketenagakerjaan, kenaikan iuran BPJS Ketenagakerjaan, serta revisi Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2015.
Baca Juga: Demo Berlanjut, Kurs Rupiah Hari Ini Melanjutkan Pelemahan Di Atas Rp 14.200
Di tengah maraknya aksi demo tersebut, sejumlah pelaku transportasi umum memastikan akan terus melakukan kegiatan operasional seperti biasa. PT Blue Bird Tbk misalnya, mengaku akan terus beroperasi penuh selama 24 jam meski dalam kondisi yang kurang kondusif.
“Armada kami tetap melayani customer bahkan hingga tengah malam. Armada kami akan menjemput mereka yang terjebak di beberapa mall, gedung perkantoran, dan hotel akibat kondisi keamanan,“ ujar Head of Investor Relations PT Blue Bird Tbk Michael Tene kepada Kontan.co.id.
Meski demikian, Michael menegaskan bahwa layanan tersebut akan dilakukan dengan catatan aparat keamanan memperkenankan armada PT Blue Bird Tbk untuk memasuki ruas-ruas jalan yang menjadi titik penjemputan.
Perihal unjuk rasa, Michael mengaku belum bisa menyebutkan dampak ditimbulkan akibat unjuk rasa lantaran belum melakukan rekapitulasi angka operasional terkini. Namun demikian, Ia mengakui bahwa kemungkinan atas akan adanya dampak-dampak tertentu pada sisi operasional tetap ada.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, kegiatan operasional armada dari emiten yang memiliki kode saham BIRD ini sempat terganggu ketika terjadi aksi demonstrasi yang berakhir ricuh pasca-pengumuman hasil pemilihan presiden beberapa waktu lalu. Hal ini disebabkan oleh terhambatnya akses armada BIRD untuk memasuki beberapa wilayah tertentu.
Baca Juga: Pro-kontra rencana revisi UU Ketenagakerjaan antara pengusaha dan buruh
Hal yang serupa juga dikemukakan oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. Pelaku industri sektor transportasi yang lebih dikenal dengan sebutan GoJek ini memastikan bahwa aksi unjuk rasa yang berlangsung di sejumlah titik tidak akan menghambat layanan kepada customer.
“Dapat kami sampaikan bahwa kegiatan operasional GoJek tetap berjalan seperti biasa,” tutur Vice President (VP) Corporate Communication GoJek, Kristy Nelwan kepada Kontan.co.id (01/10).
Meski begitu, Kristy juga menekankan bahwa pemberian layanan tersebut dilakukan dengan mengikuti instruksi sesuai dengan arahan dari pihak yang berwenang. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan bagi mitra pengemudi dan penumpang.
Asal tahu saja, beberapa layanan transportasi umum lain sempat terhenti ketika terjadi aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu. Ambil contoh layanan transportasi umum Kereta Listrik (KRL) misalnya.
Sebagaimana yang telah dimuat dalam pemberitaan Kompas.com pada 25 September 2019 lalu, perjalanan KRL rute Stasiun Rangkasbitung – Tanah Abang PP hanya berhenti sampai Stasiun Kebayoran lantaran tidak bisa melintasi Stasiun Palmerah yang tengah dipenuhi aksi unjuk rasa.
Baca Juga: Ada unjuk rasa, MRT Jakarta dan KCI klaim tak mengalami kerugian
Hal yang serupa juga terjadi pada transportasi Transjakarta. Sebagaimana yang telah dimuat dalam pemberitaan Kontan.co.id pada Senin 30 September 2019, perjalanan Transjakarta arah Kota menuju Blok M sempat terhenti sejak pukul 20.30 di Halte Karet Sudirman akibat adanya demo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News