Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Progres pengoperasian Terminal Petikemas Kalibaru atau Newpriok makin menjadi kenyataan. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II dan Mitsui and Co, Ltd telah meneken perjanjian kerjasama untuk mengelola Terminal I Kalibaru yang masih tahap pembangunan. Rencananya, bila akhir tahun nanti bisa beroperasi, perusahaan pelat merah ini bersama sang mitra akan membentuk anak usaha baru sebagai pengelola pelabuhan tersebut.
"Anak perusahaan ini akan dibentuk dengan komposisi 51% dipegang IPC (Pelindo II) dan 49% Mitsui,” kata Dani Rusli Utama, Direktur Utama PT Pengembang Pelabuhan Indonesia, anak usaha Pelindo II ke KONTAN Rabu (12/3). Kesepakatan ini berlaku selama 70 tahun. Namun pemberlakukan konsesi ini akan ditinjau secara bertahap.
Hanya saja hingga kini, proses pembentukan izin usaha ini masih dalam tahap pengurusan di sejumlah lembaga terkait, seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Hukum dan HAM (Kumham). Sayang, Dani belum bisa memperkirakan kapan anak perusahaan baru ini resmi dibentuk.
Mitsui akan mengelola akhir tahun ini Berbeda dari kerja sama sebelumnya, kali ini, permodalan anak usaha ini seluruhnya ditanggung Mitsui. Perusahaan asal Jepang ini siap menanggung modal untuk pengoperasian pelabuhan Kalibaru yang besarnya mencapai Rp 3 triliun sampai Rp 3,5 triliun.
Melalui kerjasama yang diteken akhir Februari lalu rupanya disepakati kalau Pelindo II baru akan memberikan bagiannya sebagai modal setelah adanya pembagian deviden ketika anak perusahaan ini sudah beroperasi.
Kata Deni, sebagai mitra juga disepakati bahwa Pelindo II bertugas menyediakan infrastruktur pelabuhan sedangkan Mitsui akan menyediakan peralatan pelabuhan. Oleh sebab itu, dalam waktu dekat, sang mitra akan mengirimkan delapan super post panamax cranes beserta timnya ke Jakarta.
Jika tidak ada aral melintang, Mitsui mulai mengelola secara bertahap Terminal I ini pada akhir tahun 2014. Sedangkan untuk pengoperasian penuhnya, pelabuhan yang baru 45% dibangun ini bisa terlaksana tahun depan.
"Nanti kapasitas full-nya akan mencapai 1,5 juta twenty foot equivalent unit (TEUs),” imbuh Dani. Dani pun mengklaim, pelabuhan Kalibaru ini akan menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang memiliki kedalaman hingga 16 meter. Dengan kedalaman tersebut, kapal berbendera asing yang memiliki kapasitas di atas 6.000 TEUs akan semakin banyak yang bersandar di pelabuhan ini. Hal itu didesain bukan tanpa alasan.
Menurut Dani, saat ini pelabuhan di Indonesia hanya bisa menampung kapal dengan kapasitas 4.000 TEUs. Padahal, kapal jenis ini rupanya semakin sedikit yang beroperasi di dunia. Nah, bila kondisi ini tidak diantisipasi sejak dini, bisa-bisa tidak ada kapal yang bersandar. Mitsui sendiri terpilih sebagai pemenang tender operator Terminal I Pelabuhan Kalibaru setelah menyingkirkan dua pesaingnya, yakni MEC Group dan Maersk Line.
Sekadar catatan, tahap pembangunan pelabuhan Kalibaru sendiri sudah dimulai sejak 22 Maret 2013. Proyek pembangunan besar ini diperkirakan menghabiskan dana investasi US$ 2,47 miliar atau Rp 22,66 triliun. Untuk tahap pertama, Pelindo II akan membangun tiga terminal peti kemas dengan kapasitas 4,5 juta TEUs dan dua terminal bahan bakar minyak (BBM) dan gas berkapasitas 9 juta ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News