Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu anak perusahan milik PT ABM Investama Tbk (ABMM) yakni PT Sumberdaya Sewatama memperoleh penurunan tingkat obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang semula BB+ menjadi BB.
Hal tersebut dinilai terjadi bukan karena beban hutang yang kian menumpuk, melainkan terjadinya disrupsi operasional perusahaan.
Andrian Sjamsul, Direktur Keuangan PT ABM Investama Tbk mengatakan bahwa tergerusnya keuangan anak perusahaannya terjadi karena adanya pemangkasan kebutuhan listrik yang dilakukan pemerintah.
“Kita tahu bahwa lajunya suatu perusahaan tergantung dari operasionalnya, jika operasionalnya dipangkas otomatis akan berpengaruh pada keuangan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (17/9).
Menurut Andrian, selama ini Sewatama bergerak untuk memenuhi kebutuhan genset PLN di seluruh Indonesia, namun karena ada kebijakan pemangkasan penggunaan genset maka sangat mempengaruhi keuangan perusahaan.
“Dengan adanya kendala tersebut bahkan membuat realisasi atau kontribusi Sewatama ke pendapatan perseroan kurang dari 10% bisa dikatakan sedikit sekali. Oleh karena itu, saat ini fokus ABMM memang lebih ke batubara,” ujarnya.
Selain itu, kata Andrian dengan adanya kebijakan tersebut bahkan mengharuskan Sewatama menunda proyek-proyek listrik hingga waktu yang belum bisa dipastikan. “Kita tunda dulu proyek-proyek listrik, karena kita mau kaji dan lihat dulu kebijakan ini sampai mana,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News