Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menghidupkan kembali moda transportasi tram listrik di kota Surabaya seperti akan segera terwujud. Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian memastikan akan segera menggelar lelang untuk menentukan siapa yang akan menjadi kontraktor proyek tersebut. Proses lelang itu diperkirakan akan dibuka sekitar 2-3 bulan lagi.
“Kira-kira konstruksinya mulai Agustus,” kata Hermanto Dwiatmoko, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan kemarin (14/4).
Menurutnya saat ini pihaknya masih berusaha untuk merevisi dipa anggaran yang akan disiapkan untuk menggarap proyek tersebut. Kata Hermanto dari total kebutuhan dana sekitar Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun, di tahun 2015 ini pemerintah telah menyiapkan sekitar Rp 200 miliar untuk mendanainya. Kata dia, setelah persoalan DIPA ini tuntas, pemerintah akan segera menggelar lelang kontraktor.
Lanjut Hermanto, mengenai persoalan pendanaan ini Kemenhub akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya. Sayangnya ia masih belum bisa merinci bagaimana pastinya konsep kerja sama tersebut. Dalam kesempatan itu ia hanya mengatakan nantinya trem tersebut kemungkinan juga akan mendapatkan subsidi public service obligation (PSO).
“Kalau pembangunan dari kita, saya harap Pemkot yang anggarkan PSO,” imbuhnya.
Sementara itu saat ditemui di tempat terpisah, Edi Sukmoro, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mengoperasikan trem di kota pahlawan tersebut. Menurutnya setelah proyek ini rampung sekitar tahun 2017, pihaknya akan menunggu penugasan dari pemerintah untuk mengoperasikannya.
“Karena ini dikategorikan tram perintis, nanti operatornya pasti KAI,” paparnya.
Rencananya proyek tram ini akan menghubungkan kota Surabaya sepanjang 17 km dengan 29 titik pemberhentian. Nantinya jarak halte yang satu yang lain akan berkisar antara 1,5 km hingga 2 km. Adapun jalurnya dari titik Selatan akan dimulai dari Wonokromo-Kebun Binatang Surabaya (KBS)- Jalan Pandegiling-Embong Malang- Kedungdoro-Pasar Blauran-Pasar Turi, dan menuju Surabaya utara yakni di Jalan Indrapura, memutar ke arah Jalan Rajawali- Jembatan Merah-Tugu Pahlawan- Jalan Tunjungan-Jalan Panglima Sudirman, dan kembali lagi menuju Wonokromo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News