Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah sedang membangun pelabuhan perikanan seluas 50 hektare di Karang Wuni, Bantul, Yogyakarta. Pelabuhan yang pembangunannya menelan investasi sebesar Rp 185 miliar ini akan menjadi pusat kegiatan perikanan di sekitar daerah Kulonprogo.
Pemerintah melihat daerah Kulonprogo strategis dan memiliki potensi perikanan laut yang melimpah. Itulah sebabnya, pemerintah membangun pusat pendaratan kapal ikan. "Ini upaya pemerintah memberdayakan ekonomi nelayan. Saya berharap, pertengahan tahun ini selesai," kata Menteri Perikanan dan kelautan Freddy Numberi, Selasa (17/3).
Jika pelabuhan tersebut sudah berdiri, nelayan setempat dan kapal dari daerah lain bisa merapat di kawasan selatan Yogyakarta sehingga kegiatan ekonomi di kawasan itu lebih hidup. "Pelabuhan ikan ini bisa menampung 50 kapal ikan per hari. Saya perkirakan, 3.200 orang bakal beraktivitas di sini," ulas Freddy.
Pelabuhan ikan ini khusus untuk kapal perikanan berukuran lebih dari 60 gross ton. Pemerintah mendorong nelayan mulai beralih ke kapal ikan berukuran lebih besar. "Dari dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sebesar Rp 517 miliar, nanti kelompok nelayan bisa mengajukan proposal ke kabupaten untuk membeli kapal ikan, jaring, atau usaha yang berkaitan dengan perikanan," ujar Freddy.
Selain membangun pelabuhan pendaratan kapal ikan, pemerintah juga berencana membangun pabrik es batu untuk pendinginan ikan di kawasan itu. "Kapasitas pabrik es ini 15 ton per hari," ujarnya.
Jaka Samudra, Ketua Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Kecamatan Terisik, Kulonprogo, yakin, dengan adanya pusat pendaratan ikan ini, nelayan lebih mudah memasok ikan. "Kami butuh kapal besar agar semakin mudah memasok ikan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
