Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pemerintah akan membangun pipa gas Trans Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai upaya pemanfaatan gas alam di wilayah tersebut. Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja menyebut, Kalimantan Timur memiliki cadangan gas bumi yang cukup besar, baik di daratan maupun laut dalam.
Sayangnya, pemanfaatannya masih terganjal minimnya infrastruktur migas. “Dalam lima tahun ke depan, kami sudah menyusun roadmap. Kami diskusi dengan pemerintah daerah, bagaimana mengimplementasikannya dalam bentuk pipa Trans Kaltim agar gas ini dapat digunakan secara optimal,” papar Wiratmaja dalam keterangan tertulis.
Saat ini sudah terbangun pipa gas dari Handil ke Bontang. Selanjutnya Pemerintah akan membangun pipa gas dari Handil ke Samarinda dan dilanjutkan ke Balikpapan serta Kutai Kertanegara. Pelaksanaan pembangunan ditargetkan dapat dimulai tahun 2017 mendatang dan rampung dalam waktu lima tahun.
Selain membangun pipa gas Trans Kaltim, Pemerintah juga berencana membangun pipa gas untuk pembangkit listrik. Tetapi perlu diawali konversi penggunaan BBM menjadi gas bumi untuk pembangkit listrik di Kalimantan Timur yang saat ini masih menggunakan BBM. Padahal pemerintah telah mengalokasikan gas untuk pembangkit listrik sebesar 100 MMSCFD.
Dengan rencana pembangunan pipa gas tersebut dan diikuti oleh pembangunan jargas untuk rumah tangga serta SPBG, maka diharapkan gas yang diproduksi oleh lapangan-lapangan migas di Kalimantan Timur dapat digunakan untuk kebutuhan daerah tersebut. Nantinya bila produksi telah berlebih, dapat digunakan untuk pipa gas Trans Kalimantan yang ditargetkan dapat terbangun dalam waktu 10-15 tahun atau rampung tahun 2030.
Selain membangun pipa gas Trans Kaltim, Pemerintah juga berencana membangun Kilang Bontang yang saat ini dalam tahap market sounding. Di sekitar Kilang Bontang, juga akan dibangun pabrik petrokimia. Dengan pembangunan infrastruktur yang terpadu, diharapkan pemanfaatan gas bumi dapat lebih maksimal serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. “Jadi sumber daya alam itu bukan hanya menghasilkan revenue tapi juga menjadi economic driver,” kata Wirat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
