kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah genjot produksi CPO lewat bibit unggul


Kamis, 29 November 2012 / 13:41 WIB
Pemerintah genjot produksi CPO lewat bibit unggul
ILUSTRASI. Terdapat lebih dari 11.000 mata uang kripto di pasar. Sulit untuk memprediksi mana kripto yang memiliki masa depan cerah. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Edy Can


NUSA DUA. Kementerian Pertanian akan menggenjot produktivitas tanaman kelapa sawit hingga 133% pada 2013 mendatang dengan menggunakan bibit unggul. Ini lantaran produktivitas tanaman kelapa sawit rakyat masih rendah.

Menteri Pertanian Suswono menjelaskan, produktivitas tanaman kelapa sawit rata-rata 3 ton per hektare. Tahun depan, dia menargetkan produktivitas naik hingga 7 ton per hektare.

"Kalau sudah bisa 5 ton per hektare maka dengan luas lahan kelapa sawit saat ini produksi bisa mencapai 45 juta ton pada tahun 2020,” kata Suswono usai menghadiri pembukaan konferensi internasional ke-8 minyak kelapa sawit, Kamis (29/11).

Suswono juga sudah meminta perusahaan swasta dan perkebunan rakyat meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit tanpa menambah lahan. Kendati potensi lahan kelapa sawit masih ada, dia berharap tidak dipakai seluruhnya untuk tanaman kelapa sawit.

Adapun potensi lahan kelapa sawit di Indonesia mencapai 18 juta hektare. Dari luas potensi lahan itu, Suswono bilang yang termanfaatkan ditanami tanaman sawit seluas 8,9 juta hektare. Sedangkan ijin perkebunan tanaman kelapa sawit saat ini yang ada di pemerintah adalah 9 juta hektare. “Sehingga masih ada potensi lagi 1 juta hektare yang bisa dimanfaatkan tahun depan tanpa menambah lahan,” tutur Suwono.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joelfly Bahroeny meminta moratorium lahan kelapa sawit cukup dua tahun. Dia berharap pemerintah tidak memperpanjang masa berlakunya. Sebab, dia menilai moratorium itu menghambat pengembangan kelapa sawit.

Salah satu dampaknya adalah berkurangnya produksi benih kelapa sawit. Menurutnya, kebijakan moratorium ini akan memberikan implikasi kepada ketidakpastian usaha dan investasi di bidang sawit. Catatan saja, kebijakan moratorium lahan kelapa sawit akan berakhir pada 20 Mei 2013 nanti.

Tahun ini, produksi CPO diperkirakan meningkat 10,8% atau sekitar 2,5 juta ton dari tahun lalu. Tahun 2011, realisasi produksi cpo tembus hingga 23,5 juta ton. Tahun 2012, produksi cpo diharapkan bisa mencapai 26 juta ton.

Begitupun juga dengan ekspor. Ekspor CPO pada tahun ini diperkirakan mencapai 17,5 juta ton atau naik 1 juta ton dibandingkan dengan ekspor tahun lalu. Realisasi ekspor Januari-September 2012 mencapai US$ 13 juta ton. Ini berarti rata-rata ekspor CPO perbulan mencapai US$ 1,44 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×