Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kementerian Pertanian mempertimbangkan tawaran pengiriman sapi dari India. Pemerintah masih harus memastikan, daging sapi dari Negeri HIndustan ini terbebas dari penyakit.
Menteri Perdagangan Andi Amran Sulaiman menuturkan, Indonesia akan menjalin kerjasama di bidang pertanian dengan sejumlah negara, termasuk India yang menawarkan ekspor sapi ke Indonesia.
"India itu dia tawarkan ekspor sapi ke Indonesia. Tapi syaratnya adalah bebas penyakit kuku dan mulut, kami minta itu ke mereka," ujar Amran di Gedung Kemtan, Kamis (23/7). Dengan jaminan itu, pemerintah akan menjajaki kerjasama dengan India terkait impor sapi.
Menurut Amran, Indonesia belum akan terburu-buru memperluas keran impor sapi. Pasalnya, pemerintah lebih fokus mendorong pengembangan produksi peternakan sapi dalam negeri.
Menurutnya pembatasan impor sapi dari Australia untuk kuartal ketiga tahun ini didasarkan pada perhitungan persediaan sapi lokal dan kebutuhan akan daging. Ia bilang, Kemtan dan Kementerian Perdagangan telah melakukan perhitungan bersama tentang kebutuhan sapi dalam negeri sebelum mengeluarkan izin impor.
Amran membantah pembatasan impor sapi bakalan menjadi penyebab naiknya harga daging sapi saat lebaran yang sempat menyentuh Rp 130.000 hingga Rp 140.000 per kilogram. Ia bilang, kebijakan yang baru dikeluarkan itu secara logis tidak akan langsun berdampak sehari dua hari saja, tapi minimal sebulan atau dua bulan ke depan.
Muladno, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemtan menambahkan, pembatasan kuota izin impor sapi bakalan kuartal ketiga tahun ini merupakan pil pahit yang harus ditelan. Sebab pemerintah akan lebih fokus mendorong kemandirian dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ia mengatakan pemerintah lebih memilih bekerjasama dengan pihak swasta untuk pengembangan peternakan sapi lokal dalam memenuhi kebutuhan daging sapi nasional ketimbang menjadikan impor sebagai solusi. Kendati begitu, ia bilang dalam keadaan darurat impor tambahan bisa saja dilakukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News