Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Pemerintah sangat mendukung rencana ekspansi bisnis yang dilakukan Garuda Indonesia ke Amerika Serikat (AS).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumay mengaku, antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah AS sebenarnya sudah memiliki kerjasama bilateral untuk penerbangan. Namun, sampai saat ini belum ada maskapai dari kedua negara yang memanfaatkannya.
"Bilateral agreement sudah ada, tinggal mengisi slotnya saja," kata Herry.
Untuk dapat terbang ke AS, Garuda harus melaporkan rencananya kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk diperiksa kelengkapan administrasi. Kemudian, secara formal instansi yang dipimpinnya akan mengomunikasikan rencana tersebut kepada Federal Aviation Administration (FAA) dari Departemen Transportasi AS. Sekaligus mendapatkan informasi persyaratan apa saja yang harus dipenuhi maskapai untuk dapat terbang ke AS.
"Setelah itu, Garuda akan mengontak FAA untuk mengurus izinnya. Tidak ada masalah kok kalau mau ke AS," jelasnya.
Hal tersebut diamini Direktur Angkutan Udara Tri S Sunoko. Menurutnya, saat ini tidak ada maskapai yang memiliki penerbangan langsung Indonesia-Amerika.
"Terakhir kalau tidak salah Garuda terbang ke Los Angeles pada 1998 atau 1999. Namun karena krisis penerbangannya dihentikan," jelas Tri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
