kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemilu memangkas target bisnis electronic solution


Senin, 07 Juli 2014 / 11:05 WIB
Pemilu memangkas target bisnis electronic solution
ILUSTRASI. Foto udara menunjukkan suasana perkantoran di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (10/1/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Hiruk-pikuk hajatan pemilihan umum tahun ini menyita penjualan elektronika di Indonesia. Peritel elektronik PT Electronic Solution, misalnya, hanya mematok target pertumbuhan penjualan sebesar 7%–8% sepanjang tahun ini. Padahal tahun lalu mereka mampu mencatat pertumbuhan penjualan hingga 10% dari realisasi 2012.

Menurut Willy Sutanto, Head of Marketing Electronic Solutions and Home Solutions, awalnya manajemen perusahaan menargetkan pertumbuhan bisnis 10% sampai 11% tahun ini. Namun melihat hasil pertumbuhan pendapatan di kuartal satu 2014 yang mengalami melambat, Electronic Solution pun terpaksa memangkas target bisnis.

Awalnya, perusahaan ini yakin bisa meraup pertumbuhan pendapatan mencapai 5% di kuartal satu tahun ini. Tapi rupanya cuma berhasil meraup pertumbuhan pendapatan antara 3%–4% saja. "Imbas dari pemilihan umum tahun ini sangat terasa sekali, ya, rupiah berfluktuasi, akibatnya penjualan melambat," katanya, Jumat malam (4/7).

Fluktuasi rupiah ini pun hingga kini masih terus berlangsung. Kondisi ini masih bisa terus berlangsung hingga pemilu presiden berakhir.

Hal ini membuat daya beli masyarakat cenderung turun. Alhasil, pertumbuhan penjualan produk elektronik sampai akhir tahun ini diprediksi cuma naik 7% sampai 8% saja. Padahal, tahun lalu bisa mencapai 10%–15%. Electronic Solutions pada 2013 mencatat pendapatan Rp 2,1 triliun.

Agar bisa mengimbangi melemahnya penjualan akibat menurunnya daya beli, manajemen memutuskan tidak buru-buru mengerek harga jual saat rupiah loyo. "Rupiah sudah melemah 12,3% dalam dua pekan terakhir tapi pebisnis masih bisa menjaga tidak naik harga. Tapi jika melemah hingga 15% maka harga langsung melonjak," terangnya.

Agar penjualan tidak anjlok drastis di tengah kondisi penjualan seperi ini, Electronic Solution sudah menyiapkan beberapa strategi. Strategi pertama dengan menambah gerai ritel penjualan. Kedua adalah membuat program loyalitas pelanggan.

Ketiga, memperkuat citra Electronic Solutions sebagai salah satu toko elektronik modern yang lengkap. "Tahun ini kami akan menambah gerai sebanyak enam gerai sampai delapan gerai," katanya.

Setiap gerai membutuhkan areal antara 1.000 m² sampai 1.500 m² dengan investasi rata-rata Rp 7 miliar–Rp 11 miliar. Artinya, untuk memuluskan rencana bisnis ini, Electronic Solution harus merogoh kocek sekitar Rp 42 miliar sampai Rp 88 miliar.

Mendongkrak pasar

Sampai saat ini, Electronic Solution mempunya 52 gerai penjualan elektronik bernama Electronic Solution. Selain gerai elektronik, perusahaan ini juga mempunyai gerai furnitur bernama Home Solution yang jumlahnya 41 gerai.

Namun, gerai Electronic Solution masih menjadi pemasok utama pendapatan Electronic Solution. Saat ini, 80% sampai 85% dari total pendapatan Electronic Solution berasal dari gerai Electronic Solution. Sedangkan sisanya, 15%–20% dari penjualan di gerai Home Solution.

Willy bilang, sejatinya tiap tahun pihaknya selalu membuka antara 13 gerai sampai 15 gerai baru. Namun, akibat kondisi tahun ini yang berbeda dari tahun sebelumnya membuat perusahaan ini tidak terlalu bernafsu. "Kami sedikit mengerem pembukaan gerai baru," ungkapnya.

Yang jelas, Electronic Solution masih punya harapan untuk mendongkrak pangsa pasar penjualan produk ritel elektronik di pasar domestik. Bila tahun lalu perusahaan ini sanggup mencuil 7% pangsa pasar ritel produk elektronik, tahun ini ditargetkan bisa mencapai 7,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×