Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Permintaan yang tak pernah surut mendorong pengembang terus membangun perumahan. Kalangan pebisnis properti memperkirakan, permintaan hunian atau residensial tahun ini akan tumbuh 20%.
Bahkan, "Saya optimis penjualan perumahan Ciputra akan tumbuh 50% tahun ini," kata Tulus Santoso, Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) kepada KONTAN (20/1). Tahun lalu, penjualan perumahan CTRA tumbuh 30% dibandingkan 2009.
Tulus optimistis target tahun ini akan tercapai. Sebab, ekonomi Indonesia yang terus tumbuh membuat permintaan rumah juga tumbuh.
Untuk mencapai target itu CTRA bakal membangun 6.000 unit rumah tahun ini. Jumlah ini tumbuh 20% dibandingkan tahun lalu yang sebesar 5.000 unit rumah.
Seiring naiknya permintaan rumah, Ciputra juga akan menaikkan harga jual rumah. Tahun ini CTRA akan memasarkan rumah mulai dari harga Rp 500 juta-Rp 1 miliar per unit. Harga ini naik 20% dibanding harga tahun lalu.
Tulus memperkirakan, permintaan perumahan tahun ini paling banyak berasal dari Cengkareng, Surabaya, dan Makassar. Maklum di daerah tersebut, perumahan Ciputra selalu ludes terjual. Karena pertumbuhan yang cemerlang itu, Tulus yakin tahun ini penjualan CTRA mencatat rekor seperti tahun lalu. "Tahun ini kami yakin penjualan rumah mencapai 100%," imbuhnya.
CTRA juga sudah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 2 triliun. Capex ini lebih banyak 12% dibandingkan belanja modal 2010 yang sebesar Rp. 1,5 triliun.
Pertumbuhan sektor hunian juga membuat Sanusi Tanawi, Direktur PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk, optimistis. "Permintaan rumah tahun ini akan tumbuh 20%," ujarnya. Dus, pendapatan Jakarta Setiabudi tahun ini pun bis anaik 20% di tahun ini. Tahun lalu, pendapatan Jakarta Setiabudi naik 75%.
Demi mencapai target tersebut, Jakarta Setiabudi akan membangun perumahan di Kota Baru Parahyangan, Jawa Barat. "Kami menargetkan bisa membangun 400-500 unit rumah tahun ini," kata Sanusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News