Reporter: Ario Fajar |
JAKARTA. Pengembang properti mulai melirik pembangunan gedung kampus dengan konsep "hijau" atau green campus. Beberapa pengembang yang berminat menggarap segmen tersebut antara lain PT Medialand International dan PT Pembangunan Delta Mas.
Medialand akan menggarap pembangunan kampus hijau milik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) tahun depan. Lokasinya di sekitar Jakarta Barat. Anak usaha Kelompok Kompas Gramedia ini juga akan mengubah lingkungan kampus menjadi kampus hijau yang bersertifikasi G-Energy Global, lembaga konsultan green property dari Singapura. "Kampus ini akan jadi kampus hijau pertama di Jakarta," klaim Teddy Surianto, Presiden Direktur Medialand, Selasa (26/10).
Selain bangunan kampus, Medialand akan membangun beberapa asrama mahasiswa. Sebagai tahap pertama, Medialand akan membangun empat menara asrama mahasiswa di atas lahan seluas 20 hektare (ha). Setiap menara dapat menampung 1.500 mahasiswa. "Untuk membangun kampus hijau ini, Medialand menyediakan dana Rp 400 miliar," imbuh Teddy.
Kampus UMN adalah sebagian proyek Medialand berkonsep ramah lingkungan. Selain proyek ini, Medialand juga mengembangkan Allianz Tower yang berkonsep green building. Kedua proyek ini digarap Denton Corker Marshall. perusahaan jasa konsultan dari Australia.
Selain Medialand, PT Pembangunan Delta Mas sudah lebih dulu membangun kampus hijau, yakni gedung perkuliahan kampus Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB). Lokasinya di kawasan Delta Mas, Cikarang, Bekasi, di atas lahan seluas 40 ha.
Bangunan kampus tersebut sanggup menampung 16.000 mahasiswa. "Pembangunannya menelan dana Rp 780 miliar," ujar Teky F. Mailoa, Wakil Presiden Direktur Pembangunan Deltamas, anak usaha Sinar Mas Group.
Yosef Lim, Business & Operation Manager G-Energy Global, menyatakan, konsep green campus masih jarang di Indonesia. Rata-rata, gedung kampus yang ada hanya terkesan asal hijau saja. Sebab, konsep properti hijau itu menyangkut semua aspek bangunan dan lingkungan. "Material bangunan sampai penggunaan air dan energi yang terpakai juga harus ramah lingkungan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News