Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ketua Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI), Setyo Maharso menyampaikan permintaan subsidi untuk pengembangan perumahan rakyat sebesar 5% dari APBN. Tujuannya tak lain untuk lebih menggalakan usaha di bidang properti.
"Subsidi untuk sektor pendidikan mencapai 20%, lalu apalah artinya fasilitas pendidikan layak tapi tidak punya rumah yang layak," katanya dalam sambutan membuka Rapat Kerja Nasional Real Estate (REI), Rabu (5/12).
Perihal permintaan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Menteri Perumahaan Rakyat Djan Fariz untuk menyimak dan meresponnya secara positif. "Pemerintah akan terus mengembangkan dan menetapkan kebijakan dan aturan yang tepat," katanya.
Menurut SBY, properti menyumbang lapangan pekerjaan yang sangat besar. Semisal dengan investasi bidang properti senilai Rp 1 miliar, mampu menyerap 100 ribu tenaga kerja. "Kalau Rp 5 trilun berarti 500 ribu. kemarin kita juga sudah diskusikan di rapat kabinet," katanya.
SBY menyampaikan pemerintah mempunyai target untuk mengurangi angka pengangguran sampai 5%. Saat ini angka pengangguran berada di angka 6,1%.
Dirinya pun tertarik untuk lebih giat lagi mengembangkan perumahan untuk menyerap tenaga kerja. "Saya menugasi menteri koordinator perekonomian Hatta Rajasa dan Menpera bersama REI untuk menyusun langkah pada bulan Desember ini," jelasnya.
SBY mengharapkan sudah ada rencana aksi agar pembangun perumahan bisa menyumbang lapangan kerja yang lebih besar lagi. "Kalau sudah ketemu, cocok, kewajiban pemerintah apa, kewaiban REI apa, kewaiban yang lain jug seperti apa," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News