Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) memaparkan jika penggunaan dana rights issue senilai Rp39 miliar dialihkan pada proyek properti. Awalnya, penggunaan dana tersebut akan dialokasikan pada pembelian truk, namun karena biaya truk yang meningkat dan tidak selaras dengan kenaikan tarif, pihaknya merambah pada bisnis properti.
Direktur Utama JAYA, Darmawan Suryadi mengatakan Perseroan juga telah resmi mendirikan dua entitas anak yakni PT Aman Bae Sentosa dan PT Aman Bae Perkasa sebagai diversifikasi usaha di bidang properti.
Melalui PT Aman Bae Perkasa (ABP), Perseroan telah menggunakan dana untuk pembelian tanah sekitar 20.204 meter persegi di Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat. Lahan tersebut aman dibangun sekitar 183 rumah subsidi Pemerintah. Saat ini, pihaknya masih melalui tahap perizinan.
"Melalui PT Aman Bae Sentosa (ABS) kaki memperoleh beberapa tanah sewa berjangka panjang dan tanah hak milik di area strategis yakni di Ubud, Padonan Tibubeneng, dan Canggu, Bali untuk pembangunan vila. Kami mengincar pembeli ekspat agar nantinya mereka yang mengelola tempat tersebut," jelasnya pada Kontan, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Bangun Infrastruktur Jalan di Timor Leste US$ 22,1 Juta
Dengan berubahnya penggunaan dana rights issue ini, JAYA mengakui jika target yang dipasang di awal tahun berubah. Ia memproyeksikan pertumbuhannya bisa terjadi lebih kecil dibandingkan dengan target awal. JAYA memproyeksi, hasil penjualan proyek properti baru bisa dirasakan kira-kira awal tahun 2023.
"Dikarenakan adanya perubahan penggunaan dana rights issue dari pembelian dump truk ke bisnis properti (real estate) maka diperkirakan kinerja perseroan terlihat meningkat signifikan tahun depan pada kuartal I atau kuartal II terkait dengan recovery ekonomi yang terjadi," kata dia.
"Kinerja tahun ini diperkirakan stabil dengan tren yang masih positif dan kemungkinan besar pencapaian laba dapat melebihi 7% - 15% dari laba tercatat tahun lalu," tuturnya.
Pada kuartal pertama tahun ini JAYA mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 18,30% atau setara Rp 18,61 miliar pendapatan semester 1 2021 senilai Rp 15,73 miliar. Pendapatan dikontribusikan dari segmen usaha jasa transportasi. Dengan bisnis pendukung ini, JAYA memproyeksi lini bisnis properti bisa menyumbang pendapatan 20%.
"Untuk banyaknya armada, saat ini JAYA mengoperasikan sekitar 130 unit armada. Armada ini relatif baru dengan rincian 10 % tahun pembuatan 2012, 13% tahun pembuatan 2017 sisanya 76% tahun pembuatan 2019-2021," tutupnya.
JAYA menambahkan, pihaknya juga memiliki rencana pengembangan transportasi moda. Pihaknya saat ini masih memfokuskan area kinerja transportasi di 3 area, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Darmawan menegaskan, pihaknya masih tetap memfokuskan pada bisnis angkutan barang sebagai bisnis utama dan real estate atau properti sebagai bisnis penunjang.
Baca Juga: Ruang Ekspansi Masih Luas, Armada Berjaya (JAYA) Gesit Diversifikasi Bisnis
Ia juga menyampaikan, mengenai tantangan kenaikan harga BBM, pihaknya tidak terkena pengaruh karena BBM angkutan barang plat kuning menggunakan solar subsidi dan bila ada kenaikan biasanya tentunya tarif akan disesuaikan.
"Dengan debt to equity ratio di bawah 10% perseroan sangat siap menghadapi persaingan dengan perusahaan pesaing baik lokal maupun asing. Tidak ada kesulitan untuk penambahan armada truk hanya saja saat ini menurut perhitungan bisnis dari manajemen belum cukup menarik akibat kenaikan harga truk yang tidak seimbang dengan kenaikan tarif," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News