Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Pertumbuhan Indonesia menarik minat pebisnis Incheon, Korea Selatan. Calon investor yang tergabung dalam Incheon Business Agency (IBA) yakni organisasi bisnis yang didirikan Pemerintah Kota Incheon mengaku mencari mitra untuk kerjasama perdagangan hingga investasi langsung.
Kwang-Joon Park, Manager/Management/Development Support Team Business Support Division Incheon Business Agency (IBA) bilang, ada 10 perusahaan yang datang ke Indonesia. "Mereka tertarik kerjasama di Indonesia," kata Park ke KONTAN, Selasa (11/8).
Sektor industri yang mereka incar antara lain: industri mesin pendingin untuk truk makanan, mesin faset untuk perhiasan, logam, mebel kantor, perlengkapan memancing, mesin industri, komponen elektronik, kosmetik, PCB Manufacturer dan otomotif.
Menurut Joon Park, salah satu yang membuat mereka tertarik adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia beberapa tahun terakhir. Meski tumbuh melambat, pertumbuhan Indonesia masih lebih tinggi ketimbang negara lain.
Cho, Dong Ju, Industry Promotion Division Knowledge & Technology Support Team Incheon Metropolitan City menambahkan, November tahun lalu, mereka sejatinya juga bertandang ke Indonesia dan mencatat transaksi maupun investasi US$ 12 juta. "Tahun ini, kami target baik investasi atau perdagangan lebih US$ 15 juta," kata dia.
Dari 10 perusahaan yang datang ke Indonesia, terselip nama GAON CO LTD. Perusahaan ini bahkan sudah masuk ke Indonesia sebagai produsen PCB Manufacturer.
Salah satu perusahaan Kota Incheon yang ingin menjalin kerjasama itu adalah PKFC Co LTD. Perusahaan komponen otomotif ini ingin mencari mitra penjualan di Indonesia. "Kami lihat potensi besar di industri otomotif," kata Jin-Woo, Jeong, Chief Excecutive Officer PKFC.
PKFC memproduksi controller mobil, case, hardware, untuk kelistrikan listrik dan sabuk pengaman. Saat ini, PKFC telah memasok komponen untuk General Motors, Hyundai dan KIA Motors.
Franky Sibarani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan. Korsel adalah mitra investasi utama di Indonesia. "Mereka masuk lima besar," ujar Franky ke Kontan, Selasa (11/8).
Investasi Korsel sejak 2010 hingga semester I-2015 mencapai US$ 7,61 miliar. Adapun sepanjang semester I-2015, mencapai US$ 787,83 juta dengan 1.026 proyek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News