kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pengusaha Jepang-Jakarta keluhkan garam industri


Rabu, 13 Mei 2015 / 17:41 WIB
Pengusaha Jepang-Jakarta keluhkan garam industri
ILUSTRASI. Sejumlah bank sudah mulai menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) menyambut tahun 2024. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kumpulan pengusaha Jepang yang tergabung dalam Jakarta Japan Club (JJC) mengeluhkan soal pasokan dan kualitas garam untuk kebutuhan industri mereka.

Harjanto, Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian mengatakan, pihaknya baru saja menemui JJC dan salah satu agenda mereka mengeluhkan soal kurangnya pasokan garam untuk bahan baku industri. "Mereka kekurangan bahan baku industri," ujar Harjanto usai mendampingi Menteri Perindustrian dalam pertemuan dengan JJC, Rabu (13/5).

Kebutuhan garam untuk industri di Indonesia mencapai sekitar 3 juta ton. Namun masih belum tercukupi, sehingga dinilai bisa mengganggu produksi perusahaan-perusahaan Jepang pengguna garam yang tergabung di JJC.

Perusahaan-perusahaan pengguna garam yang tergabung dalam JJC tersebut kebanyakkan dari perusahaan petrokimia, seperti Asahi dan Nippon Sukuba. Adapun garam dalam negeri mereka nilai kualitasnya tidak penuhi syarat dan mahal.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×