kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pengusaha Jepang-Jakarta keluhkan garam industri


Rabu, 13 Mei 2015 / 17:41 WIB
Pengusaha Jepang-Jakarta keluhkan garam industri
ILUSTRASI. Sejumlah bank sudah mulai menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) menyambut tahun 2024. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kumpulan pengusaha Jepang yang tergabung dalam Jakarta Japan Club (JJC) mengeluhkan soal pasokan dan kualitas garam untuk kebutuhan industri mereka.

Harjanto, Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian mengatakan, pihaknya baru saja menemui JJC dan salah satu agenda mereka mengeluhkan soal kurangnya pasokan garam untuk bahan baku industri. "Mereka kekurangan bahan baku industri," ujar Harjanto usai mendampingi Menteri Perindustrian dalam pertemuan dengan JJC, Rabu (13/5).

Kebutuhan garam untuk industri di Indonesia mencapai sekitar 3 juta ton. Namun masih belum tercukupi, sehingga dinilai bisa mengganggu produksi perusahaan-perusahaan Jepang pengguna garam yang tergabung di JJC.

Perusahaan-perusahaan pengguna garam yang tergabung dalam JJC tersebut kebanyakkan dari perusahaan petrokimia, seperti Asahi dan Nippon Sukuba. Adapun garam dalam negeri mereka nilai kualitasnya tidak penuhi syarat dan mahal.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×