kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan alat berat semakin berat


Jumat, 04 Juli 2014 / 11:06 WIB
Penjualan alat berat semakin berat
ILUSTRASI. Bunga turi bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Tahun politik rupanya berpengaruh bagi penjualan alat berat. Setidaknya ini yang dialami distributor alat berat, PT Gaya Makmur Tractors (GM Tractors). Di sepanjang semester satu tahun ini, realisasi penjualan alat berat Gaya Makmur melorot dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.

Fahrudin, Marketing Communication Manager GM Tractors kepada KONTAN Rabu (30/7) menjelaskan, realisasi penjualan alat beratnya di semester satu tahun ini hanya sekitar 150 unit, atau 75% dari realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu yakni sebanyak 200 unit. Ini berarti, semester I 2014, penjualan alat berat GM Tractors susut 25% jika dibandingkan dengan semester I 2013.

Menyusutnya penjualan ini salah satunya lantaran investor masih menunggu hasil pemilihan umum. Meskipun di sisi lain harga komoditas tambang seperti batubara tengah lesu, sehingga perusahaan penggali batubara juga mengurangi ekspansi bisnis mereka pada semester I lalu.

Namun, Presiden Direktur GM Tractors, Tjandi Mulyono berharap ini tidak terus berlarut. Ia memprediksi penjualan bisa merambat naik lagi pasca adanya kepastian pemimpin baru hasil pemilihan presiden 9 Juli mendatang. "Adanya pemilu secara tidak langsung ikut mempengaruhi sikap pelaku bisnis yang cenderung wait and see," ungkap.

Faktor lain yang mempengaruhi lesunya bisnis alat berat adalah gejolak nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Walhasil, perusahaan yang ingin membeli alat berat menunggu waktu agar nilai tukar stabil. Maklum pengusaha tentu tak mau ketiban rugi selisih kurs, karena semakin nilai tukar rupiah melemah, maka harga alat berat makin menanjak mahal.

Asal tahu saja, GM Tractors menargetkan penjualan alat berat sebanyak 1.000 unit tahun ini. Jika penjualan di semester satu tahun ini belum memuaskan, GM Tractors berharap penjualan di semester kedua bisa naik tinggi. "Pertumbuhan ekonomi masih ada, dan ini yang berimbas pada penjualan kami nantinya," harap Fahrudin.

Alat berat yang dijual GM Tractors antara lain merek Wirtgen, Vogele dan Hamm. GM Tractors juga menjadi distributor alat berat dari China, seperti merek Shantui, dan XCMG. Dari sisi segmen, perusahaan yang berdiri tahun 2005 ini menjual alat untuk konstruksi, perkebunan, kehutanan, pertambangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×