kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan ditargetkan naik 5%, Indonesia Fibreboard Industry (IFII) fokus ke domestik


Jumat, 10 Desember 2021 / 13:41 WIB
Penjualan ditargetkan naik 5%, Indonesia Fibreboard Industry (IFII) fokus ke domestik
ILUSTRASI. Pabrik PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) di Sumatera Selatan.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengolahan kayu Density Fireboard (MDF), Veneer, dan Plywood, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) memproyeksikan penjualan di sepanjang tahun ini tumbuh 5% menjadi Rp 713,84 miliar.

Adapun penjualan IFII sampai dengan September 2021 ditopang dari kenaikan permintaan MDF dari dalam negeri.

Sekretaris Perusahaan dan Direktur IFII Thomas Verdiyanto mengatakan, perusahaan melihat penjualan bisa tumbuh karena permintaan pelanggan mulai membaik sejak awal tahun 2021.  Di tahun ini rata-rata harga penjualan mengalami kenaikan seiring dengan pulihnya tingkat permintaan dari pasar lokal dan ekspor.

"Dengan naiknya penjualan di tahun ini, CAGR atau tingkat pertumbuhan tahunan majemuk IFII sekitar 35%," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Jumat (10/12).

Baca Juga: Indonesia Fibreboard (IFII) memanfaatkan kesulitan bahan baku di negara tetangga

Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, manajemen IFII juga memproyeksikan pertumbuhan laba bersih 2% pada periode full year 2021. Proyeksi ini muncul karena melihat kenaikan biaya angkut dan material bahan baku yang sangat signifikan selama tahun ini. Hal ini menyebabkan margin laba turun secara keseluruhan, namun cukup bisa diantisipasi dengan kenaikan harga jual kepada pelanggan.

Sampai dengan September 2021, penjualan bersih IFII tumbuh 1% yoy menjadi Rp 506,1 miliar. Di periode ini, penjualan lokal  mengalami peningkatan signifikan menjadi Rp 159,44 miliar atau berkontribusi 31,5% ke penjualan. Pada periode ini penjualan lokal tumbuh 53,18% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang senilai Rp 104,08 miliar.

Di sisi lain, penjualan ekspor yang berkontribusi paling dominan untuk IFII atau 68% dari penjualan justru kontraksi. Per-September 2021, penjualan ekspor turun 12,7% yoy menjadi Rp 346,69 miliar.

Ekspor ke Jepang, Timur Tengah, dan negara lainnya kompak turun. Perinciannya, penjualan ke Jepang turun 12,04% yoy menjadi Rp 159,23 miliar, Timur Tengah turun 12,92% yoy menjadi Rp 145,68 miliar, dan negara lainnya Rp 14,36% yoy.

Presiden Direktur Indonesia Fibreboard Industry Heffy Hartono memaparkan, salah satu penyebab penurunan komposisi penjualan ekspor di 2021 karena kelangkaan ketersediaan kontainer secara global dan tingginya ongkos angkut pengiriman.

"Hal ini yang menjadi salah satu faktor penghambat penjualan ekspor perusahaan," ujarnya.

Namun demikian, Heffy memaparkan, permintaan dari pasar lokal meningkat signifikan seiring dengan tingginya permintaan Amerika Serikat terhadap produk furnitur Indonesia yang menggunakan kayu MDF sebagai bahan baku furnitur.

 

"Maka dari itu, faktor untuk mendapatkan marjin laba yang lebih tinggi kami mengalihkan kapasitas produksi dan menambah penjualan lokal dengan harga jual lebih baik dan hampir tidak adanya ongkos angkut pengiriman," kata Heffy.

Melansir materi paparan publik, IFII mencatatkan kontribusi penjualan MDF senilai Rp 473,66 miliar atau naik 6,89% yoy dan diikuti penjualan Plywood senilai Rp 32,47 miliar atau turun 30,28% yoy.

Dengan mayoritas penjualan dari dalam negeri, hingga September 2021, IFII mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk senilai Rp 57,75 miliar atau naik dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang senilai Rp 55,65 miliar.

Di tahun depan Heffy melihat prospek bisnis yang semakin cerah. Dia melihat saat ini prospek bisnis meningkat sejak tahun 2020.

"Kami yakin di 2022 permintaan tetap meningkat. Salah satu produk yang paling diminati adalah flooring yang mana hanya beberapa perusahaan yang bisa supply terutama ke pasar Jepang," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×