Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) belum memperoleh pertumbuhan kinerja yang signifikan di awal tahun ini. Harga minyak dunia yang naik di tiga bulan pertama 2019, menyebabkan margin keuntungan produsen polietilena ini tertekan.
Mengulik laporan keuangan FPNI, penjualan di kuartal-I 2019 tercatat sebanyak US$ 92,69 juta atau turun 9% dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 101,89 juta. Sedangkan beban pokok penjualan turut turun 9% year on year (yoy) menjadi US$ 90,18 juta di triwulan pertama tahun ini.
Adapun laba kotor di tiga bulan pertama tahun ini ikut turun 6,7%, dari US$ 2,68 juta di kuartal-I 2018 menjadi US$ 2,5 juta di kuartal-I 2019. Namun beban penjualan mengalami pembengkakan hingga 41% yoy menjadi US$ 1,5 juta di kuartal-I 2019.
Calvin Wiryapranata, Direktur Keuangan menuturkan bahwa naiknya harga minyak bumi berdampak bagi bahan baku berupa etilena. "Biaya besar dari bahan baku etilena sendiri mencapai 90% dari biaya (produksi). (Naik harga bahan baku) tidak bisa kami kontrol, begitu pula dengan harga jualnya," terangnya saat paparan publik FPNI, Jumat (24/5).
Kenaikan harga minyak tersebut akan mempengaruhi margin spread produk FPNI. Calvin mengatakan, margin spread di kuartal pertama tahun ini sebenarnya tidaklah terlalu buruk jika dibandingkan dua tahun lalu yang cukup rendah.
Namun margin yang didapati di awal tahun ini pun juga tidak sebaik di awal tahun lalu. "Pasar ini sangat bergejolak dan punya volalitas tinggi, sehingga yang dapat kami usahakan mengontrol efisiensi," terang Calvin.
Menyusutnya laba kotor dan laba usaha serta pengurangan beberapa pos lainnya mempengaruhi bottom line perusahaan. Alhasil laba bersih FPNI di kuartal pertama tahun ini tergerus 74,5% menjadi US$ 65.000. Di periode sama tahun lalu, laba bersih FPNI mencapai US$ 255.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News