kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Penjualan SIDO tergerus


Sabtu, 26 April 2014 / 08:25 WIB
Penjualan SIDO tergerus
ILUSTRASI. Manfaat daun pepaya untuk kesehatan.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Penjualan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk selama tiga bulan pertama tahun ini lesu. Penjualan sepanjang Januari - Maret 2014 cuma Rp 520,02 miliar, merosot 7,7% dibanding hasil di periode sama tahun lalu yakni Rp 563,64 miliar.

Irwan Hidayat, Direktur Utama Sido Muncul, mengatakan, penyebab penurunan adalah beberapa produk mencetak penjualan yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu. "Kalau saya sebutkan produk-produk apa yang penjualannya turun, kalian jadi tahu dong," kata Irwan pada Jumat, (25/4).

Walaupun pendapatan turun, emiten berkode saham SIDO ini masih bisa tersenyum lantaran laba perusahaan pada kuartal pertama tahun ini meroket hingga 48%. Sampai Maret, perusahaan mencetak laba bersih sebesar Rp 115,91 miliar. Padahal, tahun lalu, laba bersih Sido Muncul di bulan Januari-Maret hanya Rp 78,32 miliar.

Irwan mengklaim, kenaikan laba bersih itu didorong oleh pertumbuhan EBITDA (Earnings before interest, taxes, depreciaton and amortization) perusahaan sebesar 1,4%. Maklumlah, di tahun ini perusahaan tidak lagi menanggung beban utang.

Untuk mencapai target penjualan tahun ini, perusahaan harus bekerja keras. Pada 2014, Sido Muncul mengharapkan bisa meraup pendapatan sebanyak Rp 2,8 triliun. Artinya, dalam tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan perusahaan baru 18,57% dari target. Seharusnya, pada kuartal I, pendapatan perusahaan mencapai 25% dari target atau sekitar Rp 700 miliar.

Beberapa strategi yang dilakukan perusahaan untuk mencapai target pendapatan adalah melakukan inovasi produksi, strategi pemasaran, dan meningkatkan kapasitas produksi. Tetapi Irwan bungkam berapa target perusahaan di tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, tahun lalu penjualan Sido Muncul sebanyak Rp 2,37 triliun, turun tipis 0,8% dari tahun 2012, Rp 2,39 triliun. Penurunan itu disebabkan permintaan segmen produk minuman dan permen tak sebagus tahun 2012. Sedang penjualan produk lain, seperti jamu dan minuman herbal, meningkat.

Tahun lalu, penjualan Sido Muncul kebanyakan untuk pasar lokal. Hanya 7% yang ditujukan untuk ekspor. Nah, tahun ini, Hidayat berujar perusahaan siap untuk mendongkrak kontribusi ekspor.

Rencananya, Sido Muncul akan menyasar beberapa pasar baru di luar negeri seperti Thailand, Vietnam dan Jepang. Meski tak mengungkap namanya, Hidayat mengaku sudah ada perusahaan asal Thailand yang berminat menjadi distributor produk buatan
Sido Muncul.

Sepanjang tahun 2013, Sido Muncul mengemas laba bersih sebanyak Rp 405,94 miliar, atau naik 5% dari tahun 2012, Rp 387,54 miliar. Sebanyak 99,5% dari laba bersih dibagikan sebagai dividen. "Kami tidak khawatir kekurangan dana, cadangan likuiditas kami masih cukup," tutur Irwan. Ia menerangkan, per tanggal 31 Desember 2013, likuiditas perusahaan masih di angka Rp 1,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×