Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengurangi layanan penerbangannya ke Jepang, akibat isu radiasi nuklir. Sebagai gantinya, maskapai ini mengincar penerbangan ke Timur Tengah.
Akibat bencana yang terjadi di Jepang, penumpang Garuda dari Tokyo berkurang signifikan hingga sekitar 10%. Akibatnya, Garuda harus memangkas separuh penerbangan ke Tokyo menjadi hanya tujuh kali dalam sepekan, dari 14 kali penerbangan per pekan.
"Karena penumpang menurun, maka frekuensi penerbangan kami turunkan," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda, M Arif Wibowo saat penandatanganan kerjasama penjualan tiket dengan Bank Mandiri di Jakarta, Jumat (25/3).
Garuda menerbangi tiga kota di Jepang yaitu Tokyo, Nagoya dan Osaka. Saat ini load factor ke Jepang menjadi 66 %. Sebagai gantinya, Garuda mengincar penambahan penerbangan ke Timur Tengah. Menurutnya, segmen penerbangan wisata rohani (umrah) pada Maret 2011 ini mengalami pertumbuhan sehingga satu pesawat yang dipergunakan ke Jepang akan dialihkan ke Timur Tengah.
"Pesawat Airbus A330 yang tadinya digunakan ke Jepang akan dialihkan ke Timur Tengah, terutama ke Jeddah. Ada tiga pesawat yaitu dua Airbus A330 dan satu unit Boeing 747-400," ujarnya.
Namun, Garuda tetap akan mengevaluasi penerbangannya ke Jepang pada Mei 2011 mendatang tepat momen liburan sekolah. "Biasanya saat liburan, masyarakat Jepang banyak yang bepergian ke Indonesia. Saat ini penerbangan Jepang berkontribusi sebesar 20% dari pendapatan internasional," kata Arif. (Abdul Qodir/Tribunnews)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News