Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perum Bulog telah menyerap beras dan gabah di sejumlah daerah pada tahun ini. Sampai dengan awal September 2016, realisasi penyerapan beras dan gabah Bulog sudah mencapai 2,3 juta ton setara beras. Jumlah ini mencapai 71% dari target penyerapan sepanjang tahun ini yaitu 3,2 juta ton.
Bulog optimistis dapat merealisasikan target penyerapan tersebut hingga akhir tahun ini mengingat saat ini rata-rata penyerapan beras harian Bulog antara 10.000 ton hingga 13.000 ton setara beras.
Direktur Pengadaan Bulog Wahyu mengatakan, Bulog akan berupaya maksimal untuk mencapai target penyerapan tahun ini karena rata-rata penyerapan harian Bulog menunjukkan volume yang positif di atas 10.000 ton per hari. Apalagi, sejauh ini Bulog tidak mengalami kendala dalam melakukan penyerapan beras di lapangan.
"Sejauh ini tidak ada kendala, Bulog masih bisa menyerap beras dan gabah," ujarnya, Kamis (8/9).
Sebagai perbandingan, saat musim panen raya lalu, Bulog dapat menyerap rata-rata 25.000 ton setara beras setiap hari. Namun, di musim gadu ini, dimana panen terjadi di beberapa tempat secara bergantian Bulog masih bisa menyerap rata-rata 40% dari penyerapan di musim panen raya.
Bulog memprediksi, pada musim gadu umumnya produksi padi sekitar 30% dari total target produksi tahun ini. Artinya 70% sudah ada saat panen raya.
Sampai hari ini, stok beras di gudang Bulog sebesar 20,6 juta ton yang diprediksi dapat memenuhi kebutuhan sampai akhir tahun. Dalam kesempatan ini, Bulog akan terus melakukan Operasi Pasar (OP) untuk menstabilkan harga beras sesuai dengan instruksi pemerintah. Diharapkan harga beras tidak bergejolak karena pasokan dalam negeri masih mencukupi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News