Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Keberlanjutan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GapkiI) Togar Sitanggang memperkirakan, serapan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk biodiesel tahun ini bisa mencapai 3,5 juta ton.
Menurut Togar, biodiesel untuk public service obligation (PSO) bisa menyerap minyak sawit sebanyak 2,7 juta ton hingga 2,8 juta ton. Sementara, serapan minyak sawit untuk biodiesel yang ditujukan bagi non PSO berkisar 800.000 ton.
Togar menerangkan, meski kebijakan perluasan B20 untuk non PSO telah diterapkan, tetapi serapan minyak sawit tidak akan maksimal di awal bulan sejak kebijakan ini diterapkan. Dia memperkirakan, serapan sawit untuk B20 non PSO pada September ini hanya berkisar 80%.
"Pada minggu pertama, yang terealisasi cuma 10%, lalu minggu ketiga sudah 62%. Kalau hanya seminggu lagi, kemungkian sekitar 70%-80% dari keseluruhan surat pemesanan atau purchase order (PO) yang dibuka untuk september. Tetapi kalau sudah 70% sudah bagus," tutur Togar, Kamis (27/9).
Togar optimistis, serapan minyak sawit untuk B20 non PSO akan sesuai target mulai dari Oktober 2018. Dia yakin, kendala-kendala logistik maupun administrasi sudah dapat diatasi saat itu.
Meski serapan minyak sawit sudah bertambah, namun Togar mengatakan, peningkatan permintaan ini belum mampu menaikkan harga CPO saat ini. Dia mengatakan, harga CPO meningkat bila terdapat sentimen positif terhadap penerapan mandatori B20 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News