Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Antam (Persero) Tbk masih memiliki kinerja positif dan tetap solid di tengah ancaman kondisi perekonomian global yang saat ini masih lesu. Antam tetap fokus mengembangkan sejumlah proyek kunci untuk mengoptimalkan posisi kas perusahaan dan menempatkan prioritas utama pada cash preservation.
Bahkan, seluruh proyek kunci utama yang dikelola Antam diklaim berjalan on the track. Demikian juga implementasi program penghematan biaya tetap berlanjut seperti negosiasi perolehan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang lebih murah dan evaluasi terhadap seluruh kontrak, termasuk kontrak jasa penambangan dengan pihak ketiga.
Hal itu dikemukakan Tato Miraza Direktur Utama Antam dalam siaran persnya, Jumat (14/5). Menurut Tato, saat ini Antam menghadapi perubahan dramatis dalam industri pertambangan dan lingkungan global yang semakin kompetitif. “Namun situasi ini membuat kami dapat mempertahankan posisi kompetitif perusahaan,” imbuh Tato.
Tato menambahkan, proyek Chemical grade Alumina (CGA) di Tayan, Kalimantan Barat sudah on track untuk dapat memulai commissioning pada Oktober tahun ini. Jadwal tersebut lebih cepat tiga bulan dari jadwal kontrak (contractual schedule) yakni pada Januari 2014.
Dari sisi penurunan biaya, Antam juga telah memperoleh diskon atas harga BBM dan tengah bernegosiasi untuk memperoleh diskon yang lebih tinggi untuk meningkatkan marjin bisnis feronikel. Selain itu, Antam telah memulai operasi genset baru yang lebih efisien berkapasitas 2x17 MW untuk pabrik feronikel di Pomalaa.
Perusahaan tambang pelat merah ini juga akan menurunkan biaya tunai feronikel lebih jauh di 2014 menyusul pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara berkapasitas 2x30 MW, yang saat ini sudah memasuki fase konstruksi. “Kami tetap optimis untuk dapat memberikan tingkat profitabilitas dan imbal hasil yang baik kepada pemegang saham,” imbuh Tato
Sampai dengan akhir Mei lalu, Tato melanjutnkan, konstruksi proyek-proyek utama Antam yakni proyek CGA Tayan, proyek Feronikel Halmahera Timur, proyek perluasan pabrik feronikel di Pomalaa Sulawesi Tenggara, yang juga mencakup pembangunan PLTU Pomalaa, berjalan on track.
Kemajuan EPC proyek CGA Tayan telah mencapai 94%. Untuk proyek Feronikel Halmahera Timur, progress EPC proyek mencapai 5%. Sementara kemajuan EPC proyek perluasan pabrik feronikel (P3F) Pomalaa sudah mencapai 25% per akhir Mei 2013.
Produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung berjumlah 1.089,1 kilogram dari Januari-Mei 2013 atau 37% dari target tahun 2013. Sampai dengan akhir bulan Mei 2013, produksi feronikel Antam mencapai 8.488 ton nikel dalam feronikel atau 47% dari target tahun 2013. Dalam periode yang sama, produksi bijih nikel mencapai 5.261.005 wmt atau 40% dari target tahun 2013.
Volume penjualan emas selama Januari-Mei 2013 sudah mencapai 5.152,54 kg atau 68% dari target tahun 2013. Volume penjualan feronikel dari bulan Januari-Mei 2013 tercatat sebesar 7.028 TNi atau 39% dari target tahun 2013, sementara penjualan bijih nikel mencapai 4.001.501 wmt atau 35% dari target tahun 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News