kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Per September, penjualan suplemen tumbuh 10%


Jumat, 19 November 2010 / 09:20 WIB
ILUSTRASI. Bank BPD DIY


Reporter: Herlina KD |


JAKARTA. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan bikin konsumsi suplemen tumbuh subur di Indonesia. Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI) mencatat, sepanjang sembilan bulan tahun ini penjualan suplemen tumbuh 10%.

"Orang tidak mau sakit karena itu akan memotong jam kerja dan kesempatan, hal ini mendorong konsumsi suplemen," terang Ferdinand Boedi Poerwoko, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI) di Jakarta, Kamis (18/11).

Hingga akhir tahun nanti Boedi berharap penjualan suplemen di Indonesia akan tumbuh 15% dibandingkan dengan tahun lalu.

Sebesar 40% dari total suplemen yang beredar di Indonesia merupakan produksi lokal; dan sisanya diimpor dari AS, Australia, dan Eropa. Yang termasuk ke dalam suplemen antara lain vitamin, mineral, asam amino, dan enzim yang bisa berbentuk kapsul, tablet, bubuk, dan cair.

Freddy Wilama, Konsultan Kesehatan dan Farmasi menerangkan, herbal dan hormon juga termasuk suplemen. Dus contoh suplemen menurut Freddy antara lain gingko, saw palmetto, glucosamine, Co-Q10, selenium, chromium, zinc, vitamin, melatonin, dhea, l-tryptophan, dan glutamin.

"Suplemen berguna meningkatkan daya tahan tubuh, menghilangkan rasa lelah, serta memulihkan kondisi kesehatan sehabis perawatan medis," terang Freddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×