Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) kembali tidak mencapai target pada tahun 2024.
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Eddy Abdurrachman melaporkan tahun lalu realisasi program replanting hanya mencapai 38,24 hektar (ha). Padahal target yang di tetapkan pemerintah untuk program ini mencapai 120 ribu ha per tahun.
"Tahun 2024 hanya terealisasi 34,24 ha dengan dana yang tersalurkan sebesar Rp 1,29 triliun," kata Eddy dalam Raker Bersama Komisi XI DPR RI, Senin (17/2).
Baca Juga: Minyak Sawit RI Jadi Tumpuan Global
Eddy mengakui masih ada sejumlah tantangan yang membuat pelaksanaan program PSR tidak sesuai yang diharapkan pemerintah.
Pertama, banyak pekebun yang masih kesulitan memenuhi persyaratan untuk mengikuti PSR. Menurutnya hal itu berkaitan dengan syarat lahan bebas dari kawasan hutan dan Hak Guna Usaha (HGU).
Kedua, tingginya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang berdampak pada penurunan minat pekebun untuk mengikuti program PSR.
"Ini terkhusus bagi pekebun yang kebunnya merupakan satu-satunya sumber pendapatan yang bisa diharapkan untuk memenuhi kebutuhan mereka," jelasnya.
Ketiga, program kemitraan pekebun dengan perusahaan yang belum berjalan optimal.
Baca Juga: Tingkatkan Produksi Kelapa Sawit, Wamentan Ungkap 2 Strategi Kunci
Mengurai hal itu, BPDP telah berkoordinasi langsung dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk penyederhanaan regulasi persyaratan PSR bagi pekebun.
Selain itu, BPDP masif melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada pekebun untuk memenuhi dokumen pengusulan.
"Terakhir kami terus berkoordinasi dengan perusahaan perkebunan dalam rangka meningkatkan komitmen PSR jalur kemitraan," pungkasnya.
Selanjutnya: Bank Mayapada dan Zurich Life Perpanjang Kerja Sama Bancassurance
Menarik Dibaca: 5 Hal di Rumah yang Bisa Menyebabkan Stres, Singkirkan Segera!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News