Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Perikanan Indonesia (Persero) atau Perindo, anggota Holding BUMN Pangan ID FOOD, mencatatkan kinerja positif pasca dua tahun merger antara dua BUMN Perikanan, yaitu PT Perikanan Indonesia dan PT Perikanan Nusantara pada 2 Desember 2021 silam.
Setelah dua tahun berjalan, Perikanan Indonesia mampu membuktikan tren kinerja membaik melalui tiga lini bisnis perusahaan yakni pengolahan dan perdagangan ikan, bisnis kepelabuhanan, serta pabrik pakan ikan.
Direktur Utama Perikanan Indonesia Sigit Muhartono menjelaskan, perusahaan melakukan transformasi perikanan berkelanjutan dari hulu ke hilir. Selama periode 2021-2023, setelah melewati pandemi covid, Perikanan Indonesia telah mencatat performa positif dari sisi finansial hingga operasional.
"Kami telah melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki kinerja seta mempertahankan eksistensinya,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (31/1).
Baca Juga: Dorong Produktivitas, KKP Buat Dua Aturan Pengelolaan Benur
Dari aspek finansial, rata-rata penjualan Perikanan Indonesia mengalami kenaikan 13% dari Rp 442 miliar pada 2021 menjadi Rp 479 miliar pada 2022 dan Rp 565 miliar pada 2023. Selain kenaikan penjualan, EBITDA perusahaan meningkat rata-rata 193% atau kian mengalami perbaikan dari posisi minus Rp (-38) miliar pada 2021 lalu menjadi Rp 4,5 miliar pada 2022 dan Rp 16,8 miliar pada 2023.
“Perusahaan berhasil meningkatkan performa finansial seperti pendapatan, laba kotor, EBITDA, dan penurunan kerugian,” ungkap Sigit.
Usaha tersebut dilakukan melalui upaya efisiensi, perbaikan siklus perdagangan dan arus kas, serta restrukturisasi keuangan.
Direktur Operasional Perikanan Indonesia Fajar Widisasono menambahkan, selama periode 2021-2023, perusahaan berhasil meningkatkan produksi ikan, penjualan ekspor, pendapatan bisnis kepelabuhanan dan produksi pakan.
Perikanan Indonesia mencatatkan kenaikan produksi ikan rata-rata 8% yakni 11.000 ton pada 2021 dan 2022, dan selanjutnya 13.000 ton pada 2023.
Baca Juga: KKP Dorong Eksportir Udang Garap Pasar di Luar AS
Setali tiga uang, penjualan ekspor Perikanan Indonesia melejit rata-rata 82% pada 2021-2023. Pada 2021, penjualan ikan ke mancanegara tercatat Rp 10 miliar, kemudian pada 2022 tumbuh menjadi senilai Rp 21 miliar. Adapun penjualan ekspor 2023 mencapai Rp 32 miliar. Pangsa pasar ekspor juga bertambah dari 8 tujuan negara menjadi 10 tujuan melalui ekspansi ke negara baru yakni Australia dan Korea Selatan.
Selanjutnya, pendapatan bisnis kepelabuhanan Perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 185 miliar atau meningkat rata-rata 7% sejak 2021. Begitu pula dengan produksi pakan ikan Perikanan Indonesia yang meningkat rata-rata 72% yakni 1.178 ton pada 2021, selanjutntya 801 ton pada 2022 dan 2.214 ton pada 2023.
“Hal ini merupakan kerja terbaik tim dari seluruh karyawan baik di kantor pusat maupun 12 kantor cabang serta 21 unit yang tersebar di seluruh Indonesia,” pungkas Fajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News