Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perum Perikanan Indonesia (Perindo), perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan perdagangan ikan dan hasil laut, menggandeng nelayan yang mau melakukan penggantian alat tangkap cantrang untuk beroperasi di Papua. Nantinya, Perindo akan membeli hasil tangkapan mereka. Sejauh ini, Perindo sudah melakukan hal serupa kepada nelayan eks pengguna alat tangkap cantrang di daerah Indramayu, Jawa Barat.
General Manager Perum Perikanan Indonesia Cabang Pekalongan Abdul Ngasis mengatakan, para nelayan Indramayu itu dengan kesadaran sendiri mengganti alat tangkap, dari semula cantrang menjadi gill net.
''Kami menjamin akan membeli ikan hasil tangkapan para nelayan eks cantrang asal Indramayu tersebut," katanya, Rabu (24/5).
Ngasis bilang, para nelayan Indramayu itu menghubungi Perum Perindo Cabang Pekalongan. Mereka menyatakan siap mengganti alat tangkap cantrang. Mereka juga mau menangkap ikan hingga Laut Arafura.
Namun, mereka minta Perum Perindo bersedia membeli ikan tangkapan mereka. Setelah terjadi kesepakatan, awal Mei lalu beberapa nelayan eks cantrang Indramayu yang sudah mengganti alat tangkap menjadi gill nett, berangkat ke Laut Arafura.
Yang berangkat antara lain KM A. Nur Hidayah GT 54, Senar Jaya 2 GT 74 dan KM Setia Kawan. Pertengahan Mei lalu, Perum Perikanan Indonesia mulai membeli hasil tangkapan para nelayan eks cantrang tersebut, yang dibongkar di pelabuhan Paomako, Timika, Papua.
"Kami siap bekerjasama lebih banyak lagi dengan nelayan eks cantrang Pantura yang mau mengganti alat tangkapnya," kata Ngasis lagi.
Menyusul nelayan Indramayu, Perum Perindo juga segera merealisasikan usaha memfasilitasi penggantian alat tangkap untuk nelayan eks cantrang di Rembang dan Pati. Sudah ada komitmen dengan bank BUMN yang akan mendukung pembiayaan untuk penggantian alat cantrang itu.
"Ini semua wujud komitmen kami mendukung upaya pemerintah, khususnya Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan untuk menerapkan aturan tentang usaha penangkapan ikan yang ramah lingkungan," tambah Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia Syahril Japarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News