CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

Perkuat Ekosistem Data Nasional, BPS dan Peruri Perkuat Kolaborasi


Rabu, 19 November 2025 / 20:35 WIB
Perkuat Ekosistem Data Nasional, BPS dan Peruri Perkuat Kolaborasi
ILUSTRASI. Peruri dan BPS memperdalam kemitraan strategis memperkuat ekosistem data nasional, sejalan dengan dorongan percepatan ekonomi berbasis data. 


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Peruri dan Badan Pusat Statistik (BPS) memperdalam kemitraan strategis untuk memperkuat ekosistem data nasional, sejalan dengan dorongan percepatan ekonomi berbasis data. 

Kolaborasi ini menempatkan kedua institusi sebagai mitra kunci dalam membangun tata kelola data yang lebih aman, terintegrasi, dan relevan bagi kebutuhan pembangunan nasional.

Dalam pembahasan bersama, Peruri dan BPS mengurai sejumlah ruang sinergi, termasuk penguatan integritas data statistik, keamanan infrastruktur digital, serta kesiapan menghadapi lonjakan data di era big data.

Baca Juga: Ramai-Ramai Publik Meragukan Data BPS, Minta Transparansi Penghitungan

Kerja sama ini juga diarahkan untuk memastikan data resmi negara dapat dipublikasikan, diakses, dan digunakan secara aman tanpa risiko modifikasi.

Sebagai produsen data resmi negara, BPS memegang peran penting dalam penyediaan indikator pembangunan yang menjadi dasar penyusunan kebijakan pemerintah.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menegaskan bahwa data statistik kini menjadi instrumen utama dalam mengukur capaian pembangunan sebagaimana amanat UU Nomor 59/2024 tentang RPJPN 2025–2045. 

BPS mengoordinasikan 10 indikator visi Indonesia Emas 2045 dan 45 indikator utama pembangunan, serta menjalankan sejumlah survei skala besar setiap tahun, termasuk Susenas, Sakernas, SNLIK, hingga persiapan Sensus Ekonomi 2026.

BPS juga mempercepat modernisasi statistik melalui penggunaan instrumen survei digital FASIH, Data Center bersertifikasi ISO 27001:2022, aplikasi AllStats, serta penguatan literasi data melalui Pojok Statistik di 171 perguruan tinggi. 

Baca Juga: Gelombang Kritik terhadap Akurasi Data BPS Semakin Menguat

Program Desa Cantik pun telah menjangkau lebih dari 2.400 desa untuk memperluas pemanfaatan data di tingkat akar rumput.

Sementara itu, Peruri tengah memasuki fase transformasi baru setelah ditetapkan sebagai penyelenggara GovTech Indonesia melalui Perpres Nomor 82 Tahun 2023.

Tugas ini menempatkan Peruri sebagai pengelola aplikasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) terpadu lintas lembaga, termasuk memastikan keamanan, autentikasi, dan integritas data pemerintahan maupun layanan publik.

Sinergi yang dibangun Peruri dan BPS akan menyasar penguatan integritas seluruh rantai proses statistik.

Kolaborasi ini mencakup pengamanan publikasi BPS agar masyarakat hanya mengakses rilis resmi, autentikasi data mikro bagi peneliti, peningkatan keamanan sistem internal seperti FASIH dan Data Center BPS, hingga integrasi sistem dalam penyelenggaraan Sensus Ekonomi 2026 yang diproyeksikan menjadi pemetaan aktivitas usaha terbesar dalam sejarah Indonesia.

Baca Juga: Kepala BPS Klarifikasi Isu Manipulasi Data Kemiskinan

Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya, menegaskan pentingnya kesinambungan antar-lembaga dalam membangun fondasi data-driven economy.

"BPS sebagai mitra strategis dalam memastikan kebijakan pemerintah ditopang data yang valid, terverifikasi, dan terintegrasi dengan standar keamanan yang tinggi," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (19/11/2025).

Kesepahaman bersama tersebut dirumuskan dalam kegiatan “Penyelarasan Program Kerja Peruri terhadap Rencana Strategis BPS” yang digelar di Kantor Peruri Jakarta. 

Pertemuan ini menjadi langkah awal memperkuat kerja sama jangka panjang kedua institusi dalam menciptakan ekosistem data nasional yang berdaulat, terpercaya, dan mendukung transformasi digital Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.

Selanjutnya: BI: Proses Redenominasi Rp 1.000 Jadi Rp 1 Perlu Waktu 6 Tahun

Menarik Dibaca: Pasar Kripto sedang Extreme Fear, Ini Saran Bagi Investor Kripto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×