Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) menegaskan komitmennya dalam memperkuat transformasi layanan kesehatan di Indonesia melalui strategi Next Gen Siloam 2024-2029.
Strategi ini menargetkan pengembangan layanan medis berkualitas, memperluas jaringan, dan menempatkan pasien sebagai prioritas utama.
Presiden Direktur Siloam Hospitals, David Utama menyebut pihaknya kini mengelola 4.133 operational bed, 4.329 dokter, serta 8.901 perawat dan staf medis yang tersebar di 73 klinik.
“Siloam merupakan brand layanan kesehatan paling berharga menurut masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam Public Expose di Tangerang, Rabu (11/6).
Baca Juga: Siloam International Hospitals (SILO) Anggarkan Capex Rp 2 Triliun di 2025
Melanjutkan Siloam 5.0 yang telah dijalankan sejak 2019, perusahaan kini mengimplementasikan strategi baru bertajuk Next Gen Siloam 2024-2029 dengan pilar People First, Supercharging Archetype, dan Go Beyond. Fokus strateginya meliputi peningkatan jumlah dan jam praktik dokter (dari paruh waktu menjadi penuh waktu), optimalisasi penggunaan alat medis, pembaruan fasilitas, serta perluasan jumlah tempat tidur, dengan target penambahan 390 tempat tidur di 2025 dan 342 di 2026.
Siloam juga terus memperkuat center of excellence serta mendorong wisata medis (medical tourism) di sejumlah rumah sakit unggulan. Efisiensi operasional atau OPEX juga menjadi perhatian utama dalam meningkatkan daya saing layanan.
Lebih lanjut, David menegaskan bahwa nilai-nilai keberlanjutan di Siloam terintegrasi dalam seluruh operasional, bukan sekadar gimmick.
“ESG di Siloam berdiri di atas empat pilar: caring for patients, environment, community, dan people,” jelasnya.
Baca Juga: Siloam International Hospitals (SILO) Agresif Ekspansi, Simak Rekomendasi Analis
Salah satu bentuk nyata adalah operasionalisasi klinik gratis di pedalaman Papua selama lebih dari 13 tahun, serta program skrining kanker ‘Selangkah’ yang telah melibatkan 32 rumah sakit dan menyasar hampir 37 ribu perempuan secara gratis.
Dari sisi teknologi, Siloam juga aktif mengembangkan penerapan akal imitasi (AI) dalam berbagai lini, mulai dari dokumentasi medis otomatis hingga dukungan diagnosis dan efisiensi operasional.
“AI akan menjadi medical assistant yang membantu pencatatan data kritis secara otomatis, bahkan menyerupai sistem seperti ChatGPT,” tambah David.
Dengan strategi jangka panjang dan komitmen kuat terhadap inovasi dan keberlanjutan, Siloam berharap menjadi rujukan utama layanan kesehatan di dalam negeri, sehingga masyarakat tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pengobatan berkualitas.
Selanjutnya: BBRI dan CUAN, Cermati Saham yang Banyak Dijual Asing Saat IHSG Turun, Rabu (11/6)
Menarik Dibaca: 5 Kesalahan Merawat Rambut yang Harus Dihindari, Awas Rambut Jadi Rusak!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
