Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini
SHANGHAI. Data National Bureau of Statistics menyatakan, produksi tembaga di China, sebagai konsumen tembaga terbesar di China, menurun pada April 2011 menjadi 454.000 metrik ton dari bulan sebelumnya yang sebanyak 470.000 metrik ton. Artinya ada penurunan produksi sebesar 3,5%.
Turunnya produksi ini terjadi lantaran menurunnya pertumbuhan permintaan tembaga. Sehingga konsumen menurunkan persediaan pasokan tembaga di perusahaannya.
Impor tembaga China turun 14% pada April 2011 dari bulan sebelumnya yang pada bulan itu pun mencapai rekor tertinggi harga tembaga dunia. "Pertumbuhan industri di China memang melambat secara signifikan saat ini," ujar David Thurtell, Kepala Riset di Sektor Logam Citigroup Inc.
Wang Fei, analis Haitong Futures Co menambahkan, penurunan permintaan tembaga ini memberi ruang bagi China untuk mengamankan persediaan tembaga di negaranya.
Harga kontrak tembaga di London berada di posisi US$ 8.901 per ton pada pukul 14:21 waktu setempat. Angka itu telah melemah 12% dari angka rekor US$ 10.190 per ton pada Februari 2011. Naiknya persediaan dan pengetatan kebijakan moneter di China memang berhasil memangkas permintaan logam ini di China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News