kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan semen lesu, Solusi Bangun Indonesia (SMCB) perkuat inovasi


Kamis, 26 September 2019 / 18:22 WIB
Permintaan semen lesu, Solusi Bangun Indonesia (SMCB) perkuat inovasi
ILUSTRASI. Buruh mengangkut sak semen di gudang penyimpanan


Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) salah satu perusahaan semen di Indonesia, memperkuat inovasi di tengah lesunya permintaan pasar.  

Berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) hingga semester I 2019, industri semen di Indonesia mencatatkan penurunan permintaan semen sebesar 670.000 ton. Adapun rata-rata permintaan semen menjadi  4,9 juta ton per bulan. 

Baca Juga: Solusi Bangun Indonesia (SMCB) fokuskan penggunaan capex untuk pemeliharaan alat

Menghadapi penurunan ini,  Solusi Bangun Indonesia  memperkuat inovasi semen melalui research and development atau riset dan pengembangan. Dijelaskan oleh Direktur PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.

Agung Wiharto, langkah ini diambil mengingat semen bukanlah barang elastis. Dalam artian, permintaan ada karena pasar membutuhkannya bukan karena perusahaan memberikan memberikan promo atau diskon. 

"Semen itu kebutuhannya benar-benar datang dari masyarakat atau proyek," kata Agung ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (26/9). Dengan berbagai inovasi, diharapkan semen hasil produksi SMCB bisa sesuai dengan kebutuhan pasar terutama proyek-proyek. 

Agung mencontohkan, belum lama SMCB  dipercaya pemerintah DKI Jakarta memasok semen untuk proyek perbaikan jalur busway. SMCB berinovasi menciptakan semen cepat kering agar pengerjaannya cepat dan layanan busway tidak terganggu.  

Baca Juga: Investor Asing Bakal Menghindar hingga Akhir Tahun

Inovasi lainnya, SMCB memiliki produk semen yang dapat menyerap air. Produk ini lebih banyak digunakan untuk membangun taman, sehingga air tidak menggenang dan tetap dapat diserap tanah. Saat ini SMSCB tengah mengembangkan semen yang dapat menyerap polusi, mengingat pencemaran lingkungan menjadi salah satu tantangan yang dihadapi.  

Agung bilang, proyek-proyek dengan beragam kebutuhan itu bisa membantu penjualan SMCB di tengah lesunya permintaan pasar. Proyek yang dikerjakan pun beragam, seperti jembatan, pemeliharaan, dan taman. Sayangnya, untuk detail kontribusinya Agung tidak bisa mengungkapkan. 

Selain melakukan berbagai inovasi, perusahaan juga berusaha melakukan produksi secara lebih efisien. Oleh karenanya, SMCB terus bersinergi dengan PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) untuk menekan biaya. Asal tahu saja, SMGR secara resmi mengakuisisi SMCB sejak April 2019 yang lalu. 

Baca Juga: Fokus tingkatkan kinerja, Solusi Bangun Indonesia (SMCB) menahan ekspansi

Sedikit gambaran, penurunan permintaan pasar berpengaruh terhadap kinerja SMCB. Tercatat, sepanjang semester I, pendapatan SMCB turun 1,95% year on year (yoy), menjadi Rp 4,51 triliun. Perusahaanpun juga masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 539,27 miliar, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 539,27 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×