kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persaingan ketat, operator telepon potong margin


Selasa, 05 Juni 2012 / 08:12 WIB
Persaingan ketat, operator telepon potong margin
ILUSTRASI. Unit artileri militer Israel menembakkan meriam, seperti terlihat di sisi Israel pada perbatasan Israel-Jalur Gaza, Minggu (16/5/2021).


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Penerapan aturan interkoneksi pesan pendek atau short message service (SMS) berbasis biaya pada 1 Juni lalu belum akan menambah beban biaya SMS konsumen. Operator telepon selular (ponsel) masih memberlakukan tarif seperti sediakala.

Di tengah persaingan operator telekomunikasi yang ketat, para operator tersebut lebih memilih menurunkan margin keuntungan. "Tarif SMS antar operator dari XL masih sama seperti sebelumnya yaitu RP 150 per SMS," ujar Henry Wijayanto, Public Relation Manager PT XL Axiata Tbk kepada KONTAN, Senin (4/6).

Henry menambahkan, XL masih mempertahankan tarif lama dan tidak menambah Rp 23 per SMS agar tidak membebani pelanggan. Menurutnya, XL juga belum berencana untuk melakukan perubahan tarif dasar tersebut.

Walau begitu, menurut Henry, pihaknya akan me-review berbagai program SMS gratis. Sebab, dia melihat keuntungan yang diberikan kepada pelanggan melalui layanan SMS gratis telah lebih dari cukup untuk keperluan normal SMS sehari-hari. "XL siap mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah," katanya.

Selain XL, operator selular yang lain yaitu Indosat dan Axis juga belum mengubah tarif layanan SMS antar operator. "Untuk ke depan SMS gratis akan dikaji kembali," kata

Adrian Prasanto, Head of Public Relations PT Indosat Tbk. Menurutnya layanan SMS gratis masih berjalan karena masih dalam periode promo. Promo yang ditawarkan Indosat adalah gratis 100 SMS setelah kirim dua SMS.

Adrian menambahkan, saat ini tarif SMS antar operator yang dikenakan Indosat sebesar Rp 150 per SMS untuk kartu IM3 dan Rp 50 per SMS untuk Mentari. Pihaknya belum akan menaikkan tarif karena kebijakan interkoneksi SMS berbasis biaya tidak mewajibkan operator menaikan tarif SMS.

Syakieb A Sungkar, Direktur Penjualan PT Axis Telekom Indonesia mengatakan, Axis juga belum merubah tarif layanan SMS antar operator. "Kami juga memberikan promosi SMS gratis ke operator lain dengan jumlah yang cukup," ujarnya. Saat ini Axis memberikan promosi SMS Rp 1.000 untuk 50 SMS per hari.

Seperti diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah menetapkan aturan interkoneksi SMS dari sebelumnya Sender Keep All (SKA) menjadi berbasis biaya atau cost-based per 1 Juni 2012 senilai Rp 23. Maka operator penyelenggara atau pengirim SMS harus membayar Rp 23 per SMS ke operator penerima SMS.

Menurut Gatot S Dewabroto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo, jika operator pengirim SMS tidak membebankan tarif Rp 23 ke pelanggan maka beban harus ditanggung operator terkait. Walau begitu, menurut Gatot, pemerintah tidak berwenang menaikkan tarif ritel SMS termasuk memaksakan operator untuk membebankan biaya interkoneksi ke pelanggan karena kenaikan tarif adalah hak operator telekomunikasi.

Sesuai dengan UU No 36/1999 tentang Telekomunikasi, besaran tarif penyelenggaraan jaringan telekomunikasi ditetapkan penyelenggara jaringan telekomunikasi. Dasar penentuan formula tarif tersebut ditetapkan oleh pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×