Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan dunia bisnis di era digital yang serba cepat membutuhkan active intelligence. Kebutuhan terutama dalam rantai pasokan (supply chain). Dengan active intelligence, informasi data mengenai rantai pasokan akan lebih akurat.
CBO Sibernetik Integra Data, Beny Prabowo mengatakan, lima tahun ke depan Sibernetik akan fokus pada bisnis use case.
"Bagaimana mendorong pendapatan (drive revenue), mengurangi biaya operasional (reduce opertional cost), dan mitigate place yang membantu enterprise untuk semakin terdepan," kata Beny, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (29/9).
Baca Juga: ID Food Kembangkan Ekosistem Rantai Pasok Nelayan
Menurut dia, dalam satu dekade, perubahan akibat perkembangan teknologi yang sangat cepat, perubahan pelaku konsumen yang menjadi tantangan besar perusahaan mencerna data yang didorong dari digital, dan bagaimana membuat keputusan untuk perubahan tindakan yang perlu dilakukan dengan cepat.
"Kecepatan merupakan kunci agar perusahaan terus berada di depan. Tantangan ini tidak bisa dijawab dengan traditional inteligence bisnis. Jadi harus lebih ke action," ujarnya.
Active intelligence dibangun dari data service dan analitic service secara real time agar pelaku bisnis berkontribusi dalam perkembangan bisnis. Misalnya customer experience dengan loyalti program dan operasional efisensi.
Terkait active intelligence pada supply chain, merupakan strategi perusahaan. Terutama untuk menaikkan daya saing. Dengan supply chain, sisi hulu ke hilir dapat terpantau.
"Ada lima hal kita higlight, yaitu pelanggan, perencanaan, pembelian, produksi distribusi, dan penyimpanan," lanjut Benny.
Baca Juga: Butuh Motor Baru Agar Ekonomi Lebih Kencang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News