Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mulai tak sabar segera mendapatkan kontrak resmi dari pemerintah untuk menggarap Blok Mahakam. Blok Mahakam ini akan resmi beralih kepada Pertamina mulai Desember 2017 mendatang, pasca kontrak dengan operator lama yakni Total EP dan Inpex berakhir.
Manajemen Pertamina berharap negosiasi kontrak dengan beberapa partisipan di blok ini bisa kelar tahun ini. Apalagi, pemerintah juga telah memutuskan untuk menunjuk Pertamina sebagai operator di Blok Mahakam dengan porsi pemilikan sebesar 51%.
Adapun sisa saham ditawarkan ke Total EP dan Inpex sebesar 30%. Sementara, pemerintah daerah mendapatkan jatah sekitar 19%.
Dari pembagian porsi pemilikan saham ini, Pemerintah Daerah di Kalimantan Timur, baik pemerintah provinsi maupun Kabupaten Kutai Kertanegara sudah sepakat. Kini tinggal menunggu kepastian dari Total EP dan Inpex apakah menerima jatah 30% tersebut atau tidak.
"Time frame Pertamina sampai Desember 2015 sudah harus teken production sharing contract dengan pemerintah. Yang bisa ikut silahkan ikut, sesuai dengan skema yang ditawarkan Pertamina. Yang tidak bisa, ya tidak apa-apa, kami bisa mengerjakan sendiri," ujar Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Jumat, pekan lalu.
Pertamina mengklaim siap dari sisi pendanaan untuk menjadi operator di blok ini, bahkan bila harus mengelola sendiri. Pertamina mengaku akan bertanggungjawab untuk mempertahankan kualitas produksi Blok Mahakam ini.
Kepala Divisi Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Biantoro menambahkan pemerintah telah setuju Pertamina mendapatkan 70%, dan 19% diantaranya dialokasikan untuk Pemerintah daerah.
"Sementara 30% nya, kami menugaskan Pertamina untuk bernegosiasi, kira-kira Total dan Inpex mau memberikan benefit apa dengan angka 30% itu," ujar Elan kepada KONTAN Minggu (15/11). Ia hanya berpesan bahwa hasil negosiasi bisnis tersebut tidak menggangu produksi blok Mahakam tidak terganggu.
Hanya, Total EP hingga kini memilih tak berkomentar atas kelanjutan investasi di Blok Mahakam ini pasca berakhirnya kontrak 2017 nanti.
Head of Department Media Relation Corporate Communication Division Total EP, Kristanto Hartadi hanya bilang, saat ini, masih dalam tahap pembicaraan terkait Blok Mahakam.
"Kami tidak akan memberikan keterangan apapun terkait Mahakam sebelum tenggat waktu selesai," tandas Kristanto kepada KONTAN Minggu (15/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News