kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina Hulu Indonesia turunkan emisi gas rumah kaca 2,46 juta ton CO2


Minggu, 05 September 2021 / 18:51 WIB
Pertamina Hulu Indonesia turunkan emisi gas rumah kaca 2,46 juta ton CO2
ILUSTRASI. Petugas memeriksa proses penyaluran BBM. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc/17.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 2,46 juta ton CO2 pada tahun 2020.

Sr. Manager HSSE Regional Kalimantan Benyamin Argubie megungkapkan perhatian dan komitmen PHI dan seluruh entitas Perusahaan yang ada di bawahnya sangat besar terhadap dampak lingkungan yang diakibatkan dari pembuangan emisi gas rumah kaca dari kegiatan operasi Perusahaan. 

“Tidak hanya terus berusaha mengurangi dampak lingkungan di wilayah Kalimantan saja, PHI juga turut andil dalam mendukung kebijakan dan program pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 melalui penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT),” ujar benyamin dikutip dari keterangan resmi, Minggu (5/9).

Benyamin melanjutkan, pada paruh pertama tahun ini PHI telah mencatat keberhasilan sebesar 13% penurunan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020. Inisiatif-inisiatif yang dilakukan PHI sejalan dengan beberapa kegiatan/sektor yang diusung oleh Menteri ESDM untuk penurunan emisi gas rumah kaca ini. 

Baca Juga: Ketersediaan infrastruktur jadi tantangan pemanfaatan gas bumi di Indonesia

Pertama, terkait kegiatan transportasi dengan melakukan penghematan penggunaan bahan bakar avtur melalui optimasi penerbangan helikopter. 

Kedua, terkait sektor bangunan. PHI melalui salah satu entitasnya itu PT Pertamina Hulu Mahakam telah berhasil memperoleh Sertifikat Green Building untuk Gedung Mahakam Training Centre (MTC) yang diberikan oleh Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) pada 22 Juli 2021. Melalui berbagai penggunaan teknologi berbasis ramah lingkungan di dalam Gedung MTC ini mampu menurunkan beban emisi sebesar  7,45x10-8 Ton CO2 eq.

Ketiga, terkait penggunaan bahan bakar solar. Di beberapa area operasinya, PHI melakukan substitusi sumber energi bahan bakar solar di fasilitas pembangkit tenaga listriknya, yang sebelumnya menggunakan diesel genset menjadi energi listrik dari PLN, selain itu dilakukan juga efisiensi fasilitas solar power plant menggunakan natural gas flow.

"Seluruh inisiatif dan inovasi program yang sudah dijalankan oleh PHI akan terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai wujud komitmen PHI untuk terus menjalankan kegiatan operasi migas yang selamat dan ramah lingkungan, serta menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan Indonesia," pungkas Benyamin.

Selanjutnya: Jaring investasi hulu migas, pemerintah siap guyur insentif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×