Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Lama tak terdengar kabar, tiba-tiba PT Pertamina kembali mengulang tender proyek kilang Langit Biru Cilacap (PBLC). Padahal, saat proses tender sebelumnya yang digelar April 2013, ada dua konsorsisum yang memebangkan tender. Yaitu JGC-JGC Indonesia dan Toyo -IKPT.
Hal ini terlihat dari pengumuman tender pra kualifikasi di situs Pertamina. Perusahaan plat merah ini mengumumkan tender pekerjaan proyek ekspansi kapasitas kilang Cilacap Unit IV, Jawa Tengah. Adapun jenis proyek meliputi revamping semi regent platforming unit dengan kapasitas 14,1 million barel steam per day (MBSD) menjadi CCR platforming dengan kapasitas 18,6 MBSD dan pembangunan isomerization unit dengan kapasitas 21,5 MBSD.
Pertamina sendiri mensyaratkan peserta tender harus punya dana kuat dan mampu secara teknis. Dari sisi keuangan, calon peserta harus punya kekayaan bersih minimal US$ 75 juta di laporan keuangan 2013.
Secara teknis, perusahaan atau konsorsium perusahaan harus punya pengalaman dalam 10 tahun terakhir sejak 2004 sebagai kontraktor utama atau anggota konsorsium dalam proyek konstruksi terpadu atau engineering, procurement and construction (EPC) di bidang kilang pemurnian atau refinery.
Tender Ulang
Pengumuman prakualifikasi tender ini terbilang mengherankan, karena untuk proyek yang sama, Pertamina sudah pernah menggelar tender sejak 12 April 2013 silam.
Kala itu, dari 13 perusahaan nasional dan perusahaan asing yang mendaftar dan mengambil dokumen prakualifikasi tender, Pertamina meloloskan dua konsorsium yaitu JGC-JGC Indonesia dan Toyo -IKPT.
Sampai disini, tidak jelas kelanjutan proyek kilang Langit Biru Cilacap ini, hingga Pertamina mengumumkan pengulangan tender pada 2 Februari 2015. (lihat grafik)
Direktur Pengolahan Pertamina Rahmat Hardadi membenarkan jika tender proyek kilang Langit Biru Cilacap (PLBC) ini uii ulang." Tender untuk diulang," ujar dia kepada KONTAN, Selasa (3/2).
Dua konsorsium yang lolos seleksi teknis dan komersial, kata Rahmat Hardadi, yaitu konsorsium JGC-JGC Indonesia dan Toyo -IKPT nantinya akan diundang kembali sebagai peserta tender.
Vice President Corporate Strategic Growth Pertamina Gigih Prakoso bilang alasan Pertamina mengulang tender adalah karena adanya kajian ulang atas estimasi biaya dan lingkup proyek yang disesuaikan dengan perkembangan terkini pasar.
Saat ini, Pertamina masih mengevaluasi nilai keekonomian mega proyek tersebut. "Namun yang pasti, internal rate of return (IRR) harus di atas cost of capital," katanya.
Beberapa peserta tender yang pernah mengikuti tender sebelumnya mengaku bakal mempelajari tender tersebut.
Menurut Direktur Utama PT Tripatra Engineers & Constructors Joseph Pangalila, saat ini, mereka mengkaji kembali apakah bakal kembali mengikuti tender kilang langit biru Cilacap atau tidak.
Saat tender pertama dulu, Tripatra memang langsung mengundurkan diri. "Nature dari tender proyek di Pertamina memang demikian. Biddingnya bisa berkali-kali," katanya ke KONTAN.
Sedangkan Wilka Osca, Sekretaris Perusahaan Rekayasa Industri bilang bahwa pihaknya siap kembali mengikuti tender kilang Langit Biru Cilacap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News