kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan bisnis spa capai 20%


Minggu, 06 Oktober 2013 / 13:25 WIB
Pertumbuhan bisnis spa capai 20%
ILUSTRASI. Satgas Waspada Investasi (SWI) dari OJK merilis kembali daftar pinjaman online atau pinjol ilegal terbaru. ANTARA FOTO/Basri Marzuki


Reporter: Uji Agung Santosa |

NUSA DUA. Apa yang paling mudah ditemui ketika berada di Bali? Selain Pura, pantai dan hotel, salah satu yang paling mudah ditemui di Bali adalah tempat spa. Kondisi itu sangat wajar sebab minial dalam satu bulan ada satu tempat spa baru di Bali.

Exsekutif  Bali Spa and Wellness Association Alexandra Sutopo mengatakan, saat ini jumlah anggota asosiasinya mencapai 200 unit. “Jumlah itu sangat kecil dibandingkan total tempat spa di Bali, hanya 10% saja kira-kira,” katanya kepada KONTAN, Minggu (6/10).

Maklum jika hanya ada 200 tempat spa yang masuk dalam Bali Spa and Wellness Association, sebab asosiasi ini sampai sekarang hanya diikuti oleh tempat-tempat spa ternama dan sudah memiliki standar tinggi.

“Untuk tempat spa yang ada di jalan-jalan masih belum masuk, tapi kami sedang mencoba untuk melakukan sosialisasi,” katanya.

Alex yang juga sebagai training manager di Mandara Spa ini mengungkapkan, standarisasi tempat spa memang diperlukan agar spa Indonesia diakui oleh dunia. Menurutnya dalam waktu tidak lama lagi Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif akan mengesahkan standardisasi tempat spa, yang terbagi dalam tirta 1, tirta 2, dan tirta 3.

Tirta 1 merupakan standar terendah untuk tempat-tempat spa yang masih baru berdiri alias pemula, sedangkan untuk Tirta 3 untuk spa kelas atas yang sudah ternama. “Standarisasi ini juga untuk bisa menyaring spa-spa plus-plus,” kata Anggota Working Group Indonesia Wellness Healthcare (IWHT), Netty Siregar. Selain standarisasi tempat spa, juga akan dilakukan standarisasi SDM dan secara medical.

Netty mengatakan, saat ini pertumbuhan bisnis spa secara nasional mencapai 20%. Ini ditunjukkan dengan naiknya kesadaran masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan dan kebugarannya dengan mendatangi tempat-tempat spa yang mencapai 20% juga.

Spa Indonesia termasuk juga produk-produk pendukungnya, menurut Netty, akan bisa semakin mendunia jika dipromosikan dengan baik. Dia bilang saat ini dibanding dengan Malaysia dan Thailand, spa Indonesia masih sangat kurang promosi. Apalagi Indonesia memiliki bahan baku dan sumber daya manusia yang profesional untuk bisnis spa. “Dengan promosi dan modernisasi tempat spa maka akan mengangkat budaya Indonesia juga,” katanya.

SDM Indonesia terkenal di dunia dan banyak dicari, karena menurut Alex, mereka bekerja dengan profesional dan melayani dengan hati. Itulah sebabnya banyak profesional Indonesia yang kemudian bekerja di luar negeri, seperti Dubai untuk menjalankan tempat-tempat spa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×