Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pelaku industri elektronik mematok target tinggi tahun ini. Selain mengharapkan penjualan elektronik untuk pasar ritel, tahun ini pelaku industri elektronik mengintip peluang dari penjualan elektronik untuk kebutuhan industri, khususnya dari perusahaan properti.
Tak hanya itu, ekspansi gerai dari peritel modern menjadi harapan perusahaan elektronik memacu penjualan. Salah satu perusahaan elektronik yang mematok kenaikan penjualan tinggi tahun fiskal tahun 2017 ini adalah PT Panasonic Gobel Indonesia.
Hiroyoshi Suga, Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia, bilang, untuk tahun fiskal April 2017- Maret 2018, pihaknya membidik kenaikan penjualan 20%. Adapun periode tahun fiskal sebelumnya, Panasonic tumbuh 15%. "Kami mau tahun 2020 nanti, penjualan tumbuh tiga kali lipat," kata Hiroyoshi, Rabu (12/4).
Meski mematok tinggi penjualan tahun ini, pada kuartal I-2017, penjualan cenderung melandai. Achmad Razaki, Associate Director PT Panasonic Gobel Indonesia bilang, kondisi tersebut terjadi karena seiring tren pasarnya yang turun di awal tahun.
Curah hujan yang tinggi di periode Januari-Maret 2017 ikut mempengaruhi penjualan pendingin udara alias Air Conditioner (AC). "Proporsi paling besar lebih dari 20%-25% berasal dari AC. Namun, penjualan akan membaik lagi setelah masuk musim kemarau," jelas Achmad, Rabu (12/4).
Selain produk AC, produk Panasonic yang menjadi andalan adalah mesin cuci, televisi serta kulkas. Tak hanya hasil produksi dari pabrik di dalam negeri saja, perusahaan asal Jepang tersebut juga memasarkan elektronik impor.
Sebagai informasi, sekitar 60% penjualan Panasonic diproduksi di dalam negeri, sisanya impor. "Tentu kami akan berinvestasi di pabrik supaya lebih efisien. Serta menambah investasi untuk memperkuat supply chain serta memperkuat pemasaran," kata Achmad.
Momentum Lebaran
Perusahaan elektronik lainnya yang mematok target penjualan tinggi adalah PT Sharp Electronics Indonesia (SEID). Sharp menargetkan pendapatannya tahun fiskal 2017-208 ini naik 15%. Adapun tahun fiskal 2016 lalu, SEID melaporkan kenaikan penjualan 2% menjadi Rp 7,8 triliun.
Target tinggi ternyata belum tercermin di kuartal I-2017, dimana SIED melaporkan pelemahan penjualan khususnya untuk AC. Sampai bulan ini (April) masih banyak hujan, sehingga penjualan Televisi LED serta mesin cuci yang ramai," kata Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager SIED kepada KONTAN, Rabu (12/4).
Akan tetapi, Andry mengintip peluang kenaikan penjualan bulan Mei nanti, yang bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran. "Semoga bulan Mei menjelang puasa penjualan membaik," kata Andry
Wiradi Wahyudin, Sekretaris Perusahaan PT Electronic City Indonesia Tbk, selaku peritel khusus elektronik juga menyampaikan kondisi pasar yang sama. Meski penjualan pada kuartal I-2017 ini melandai, namun Wiradi menilai, kondisinya masih lebih baik ketimbang penjualan elektronik pada periode yang sama tahun 2015 silam.
"Produk televisi saat ini masih menjadi favorit, disusul AC kemudian kulkas," kata Wiradi kepada KONTAN (12/4). Menurut Wiradi, penjualan tertinggi dari elektronik nanti akan terjadi saat bulan Ramadan dan Lebaran, "Kalau dari sisi merek, merek Korea, seperti Samsung dan LG menjadi favorit," kata Wiradi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News