kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan ini sukses ekspor buah


Jumat, 02 Desember 2016 / 17:14 WIB
Perusahaan ini sukses ekspor buah


Reporter: Dadan M. Ramdan, Oginawa R Prayogo | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Peningkatan kualitas dan kuantitas buah dalam negeri menjadi agenda penting untuk menggenjot pasar ekspor buah. Sebab permintaan terhadap buah tropis asal Indonesia tinggi. Ambil contoh, China rata-rata membutuhkan pasokan 1,1 juta ton pisang per tahun. Jepang membutuhkan 870.000 ton pisang per tahun dan 600.000 ton durian per tahun. Namun, ekspor buah Indonesia masih terkendala pada kepastian pasokan yang kontinyu dan kualitas yang kerap tidak memenuhi standar negara-negara maju.

Untuk itu, Ketua Umum Asosiasi eksportir Importir buah dan Sayuran Segar Indonesia (Aseibssindo) Khafid Sirotuddin mendesak agar Kemtan terus menggenjot produksi buah lokal. Salah satu caranya dengan membentuk tata ruang wilayah pertanian. “Dengan begitu, petani akan terdorong untuk menanam buah,” usulnya.

Adapun pemain yang sukses menembus pasar ekspor adalah Great Giant Pineapple Lampung dengan produk unggulan nanas dan pisang cavendish. Perusahaan ini memiliki lahan perkebunan modern seluas 38.000 hektare (ha) di Lampung. Eksportir buah lainnya adalah Sewu Segar Nusantara, anak usaha dari Gunung Sewu Grup. Mereka mengekspor nanas, pisang cavendish, dan guava crystal (jambu biji) ke negara di Timur Tengah, Malaysia dan Singapura. Sewu Segar  mendapat pasokan buah dari Nusantara Tropical Farm, yang juga bagian dari Gunung Sewu Group.

Nusantara Tropical mengembangkan pisang cavendish, nanas, dan jambu kristal di lahan seluas 3.700 ha di Lampung. Kehadiran Sewu Segar dengan bendera Sunpride dan Sunfresh berhasil memposisikan produk nanas pineapple juice concentrated dan pineapple candy bisa bersaing di pasar global. Luthfiany Azwawie, Marketing & Communications Manager Sewu Segar Nusantara menjelaskan, peluang Indonesia mengisi pasar ekspor terbilang besar selama bisa memenuhi standar dan kualitas dunia. “Pasar buah di Indonesia sangat besar. Untuk pasar mancanegara juga potensinya sangat besar,” akunya.

Tidak hanya di dalam negeri,  Luthfiany bilang, buah yang paling diminati konsumen adalah pisang, jeruk, mangga, apel dan beberapa jenis buah lainnya. Saat ini demand sudah melebihi supply. Tak ayal, Sewu Segar keteteran  memenuhi permintaan pasar baik lokal dan ekspor yang sedemikian besar. “Penjualan kami sudah hampir memenuhi target kira kira sekitar 3,4 juta boks,” sebutnya tanpa merinci nilai penjualan.

Menurut Luthfiany, buah lokal Indonesia masih harus bersaing dengan produsen buah dunia seperti China, Filipina, Australia, dan Amerika Serikat. Dari segi kualitas dan kemasan,  produk luar diakui memang lebih kompetitif. Sebab itu, petani buah lokal harus meningkatkan kualitas agar berdaya saing. Apalagi di pasar domestik pun, buah lokal masih berdarah-darah menghadapi gempuran buah impor. Sebab dari sisi harga beberapa buah impor sangat kompetitif dibandingkan buah lokal.

“Persaingan dengan buah impor cukup ketat. Mungkin belum bisa dibilang menjadi tuan rumah tapi besar harapan kami dalam waktu dekat buah lokal bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri,” ucap Luthfiany optimistis.

Untuk komoditas buah unggulan lainnya seperti manggis, Indonesia memiliki tiga eksportir terbesar yang menjadi andalan, yakni PT Alamanda Sejati Utama asal Jawa Barat yang rutin mengekspor ke Hong Kong, Thailand dan Uni Emirat Arab. Lantas, PT Corona Prayitna, Jakarta yang mengekspor ke Hong Kong dan Taiwan. Terakhir adalah CV Sumber Buah asal Cirebon yang mengekspor ke Timur Tengah.

Sejatinya tidak hanya perusahaan besar dengan perkebunan luas yang sanggup menembus pasar dunia. Di Bogor, Jawa Barat, kelompok tani yang tergabung dalam Asosiasi Pelaku Usaha Manggis (Aspuma) sudah lama mengekspor manggis. Nanang Koswara, Ketua Aspuma menyebutkan, kapasitas produksi manggis dalam satu kali panen sebanyak 170 ton. Aspuma menjadi pemasok manggis ke AMS Bimandiri untuk memenuhi kebutuhan konsumen luar negeri seperti China, Hong Kong, dan Thailand. “Kami menanam manggis di lahan seluas 120 ha untuk menyuplai kebutuhan AMS Bimandiri,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×