Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Beberapa perwakilan dari petani plasma PT Central Pertiwi Bahari, PT Wachyuni Mandira dan PT Aruna Wijaya Sakti (AWS) membantah adanya kegagalan revitalisasi.
Keterlambatan pelaksanaan rencana revitalisasi awal di AWS karena berbagai kendala dan para petambak plasma bisa memahami dan menerima keterlambatan tersebut.
"Apalagi sudah ada kesepakatan baru mengenai jadwal dan mekanisme revitalisasi untuk blok-blok selanjutnya," kata Saefudin, perwakilan plasma AWS.
Tidak hanya itu, para perwakilan plasma itu juga minta supaya adanya bantuan dari pemerintah seperti pembangunan infrastruktur jalan, memberikan subsidi pembelian bahan bakar untuk pembangkit listrik yang dikelola oleh perusahaan inti, meninjau kembali PPN terhadap bahan baku perikanan dan memberikan harga pupuk yang bersubsidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News